"Ini agak menggangu sekali karena banyak teman-teman yang mencoba minta klarifikasi baik itu unsur Demokrat mulai pusat sampai daerah termasuk keluarga. Keluarga ini nih jadi merasa terganggu," ucapnya.
Baca Juga: Kader Demokrat Banten Tanda Tangan Cap Darah, Sumpah Setia Loyal kepada AHY dan Menolak KLB
Atas tuduhan yang disampaikan, Ketua Barisan Muda Demokrat (BMD) Banten ini melapor ke SPKT Polda Banten. Laporan dirinya sedang dikaji oleh Polda Banten.
"Saya minta ke SPKT yang menerima Krimum (Kriminal Umum). Saya niatnya melaporkan, terus kemudian mau dikaji," ucapnya.
Tentang polemik yang terjadi dalam tubuh Partai Demokrat antara kubu Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono dan KSP Moeldoko, dia mengaku, tidak dalam posisi mendukung salah satu pihak. Dia sadar posisinya sudah lama tidak aktif di Demokrat.
"Sehingga saya sebagai kader karena memang tidak paham polemik apa yang sebetulnya terjadi. Karena kan saya enggak aktif, hanya melihat dari luar," kata dia.
"Akhirnya saya hanya mendoakan, semoga saja Partai Demokrat ini bisa menghadapi prahara ini, inikan sebuah ujian. Siapapun ketuanya tentu berharap menjadi evaluasi ini lebih solid, lebih aspiratif, dan akomodatif, siapapun ketuanya," tuturnya menambahkan.
Penentuan pemegang pucuk pimpinan di DPP Partai Demokrat sudah masuk ranah hukum di Kementerian Hukum dan HAM.
Baca Juga: Kisruh Partai Demokrat, Menkum HAM: SBY-AHY Jangan Tuding Pemerintah Begini Begitu