Sebagai pendatang, Raden Budog sangat senang dengan tradisi membunyikan Lesung terutama saat istrinya mmbunyikan Lesung dengan irama yang indah.
Begitu asyiknya menikmati irama dari lesung yang dibunyikan, ia pun turut serta membunyikan Lesung sambil menari-nari tanpa mengindahkan peringatan dari tetua kampung.
Hingga akhirnya akibat melawan pantangan tersebut, saat asyik meloncat-loncat, tanpa sadar ia pun berubah menjadi seorang Lutung.
Masyarakat berteriak, karena melihat langsung apa yang terjadi terhadap Raden Budog. Saat menyadarinya, ia pun lari ke hutan dan ia tidak dapat kembali lagi ke wujud aslinya sebagai manusia.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Tirtayasa Kabupaten Serang, Nama Raja Banten Sang Perencana Pembangunan Pertanian
Sementara, istrinya Sri Poh Haci turut malu kepada masyarakat atas kejadian tersebut. Ia juga pergi meninggalkan kampung halaman, dengan menjelma sebagai seorang Dewi Padi.
Untuk mengenang Sri Poh Haci sebagai gadis yang membunyikan Lesung dengan indahnya, penduduk setempat memberi nama kampung tersebut dengan nama Kampung Lesung.
Baca Juga: Mengenal Asal Usul Tirtayasa Kabupaten Serang, Nama Raja Banten Sang Perencana Pembangunan Pertanian
Karena letaknya berada di sebuah tanjung, maka kampung tersebut dinamakan Tanjung Lesung.