"Angkanya (di Nias) 40 persen padahal rata rata nasional hanya 27,6 persen. Saya betul betul meyakini hubungan sanitasi lingkungan dan air erat dengan pembangunan manusia dalam kesehatan dan peran melawan stunting," tuturnya.
Pada tahun 2020, baru 90,31 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak dan 20,69 persen memiliki air minum perpipaan. Tahun 2020 90,31 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak dan 20,69 persen memiliki air minum perpipaan.
Baca Juga: Bendungan Sindangheula Jadi Pusat Peringatan Hari Air Sedunia Tingkat Nasional
"2024 target harus mencapai 100 persen akses air minum layak, 15 persen akses air aman, 30 persen air perpipaan, dan 10 juta sambungan air di rumah tangga. Ini tugas tidak ringan bagi PUPR untuk merealisasikan target ini bisa terpenuhi," ujarnya.
"Tahun 2019 stunting masih ditingkat 27,6 persen kita harus turunkan sampai 14 persen sesua arahan presiden. Upayanya melalui percepatan air minum dan sanitasi aman terus dilakukan," katanya, menambahkan.
Sebagaimana diketahui bahwa peringatan hari air sedunia ke 29 tingkat nasional dipusatkan di Bendungan Sindangheula Kabupaten Serang.***