Bupati Serang Ungkapkan Ini Dihadapan Menko PMK

- 22 Maret 2021, 22:13 WIB
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyapa masyarakat dalam kegiatan dialog masyarakat terkait stunting di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin 22 Maret 2021.
Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyapa masyarakat dalam kegiatan dialog masyarakat terkait stunting di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin 22 Maret 2021. /Dok. Pemkab Serang

KABAR BANTEN - Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyebutkan angka stunting Kabupaten Serang sempat naik pada tahun 2020.

Hal itu diungkapkan Bupati Serang dalam Dialog Masyarakat Terkait Stunting di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Senin 22 Maret 2021.

Selain Bupati Serang, hadir dalam kegiatan tersebut Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendy, Menteri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo, dan Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy.

Baca Juga: Diskon Hingga 90 Persen PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!

Tatu mengungkapkan, pada Februari 2020 angka stunting Kabupaten Serang sebesar 25,94 persen. Kemudian dengan konvergensi, validasi, koordinasi, serta konsolidasi program nasional dan daerah terevaluasi prevalensi stunting per Agustus 2020 menurun menjadi 12,7 persen.

Ia mengungkapkan, pada 29 juli 2020, Pemkab Serang telah melaksanakan Rembug Stunting yang bertujuan untuk mencanangkan dan membangun komitmen pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Serang.

“Saya mengimbau kepada seluruh perangkat daerah, camat hingga kepala desa menyatukan langkah dan komitmen untuk menurunkan stunting,” ujarnya.

Baca Juga: Pertandingan Berlangsung Sengit, PSM Makassar Kalahkan Persija Jakarta di Piala Menpora 2021

Dalam Rembug Stunting, telah ditetapkan 10 lokus desa stunting di Kabupaten Serang. Dalam menentukan lokus desa stunting, Pemkab Serang mengacu pada hasil analisis situasi.

“Penetapan lokus stunting sebenarnya tetap di 326 desa di Kabupaten Serang. Hanya saja setiap tahun ada skala prioritas karena angaran yang terbatas,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ia pun menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat yang telah menetapkan Kabupaten Serang sebagai prioritas aksi konvergensi percepatan penurunan stunting tahun 2020. Sinergi program pusat dan daerah dinilai efektif menurunkan angka stunting.

Baca Juga: Lestarikan Air, Bupati Serang Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini

Ucapan terima kasih terutama disampaikan kepada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Kesehatan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 

”Berbagai dukungan terhadap kami, telah mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Serang,” ucapnya.

Sementara, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, menurut data yang dirilis Kemenko PMK, saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi.

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67 persen. Presiden RI Joko Widodo pun telah mencanangkan target penurunan stunting menjadi 14 persen di tahun 2024.

Baca Juga: Penggantian Antar Waktu Unsur Pimpinan, DPRD Kota Cilegon Catatkan Sejarah di Tahun 2021

Muhadjir mengatakan, ketersediaan air bersih dan sanitasi layak, berkontribusi besar dalam penanganan stunting. Dia mengungkapkan, intervensi penyediaan air minum, sanitasi yang layak serta perubahan perilaku berkontribusi 70 persen dalam pencegahan stunting.

"Jadi bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil  dan ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum dan sanitasi layak mempunyai share yang besar," ujarnya.

Baca Juga: Angka Stunting Kabupaten Serang 12,7 Persen, Ini 10 Desa dengan Jumlah Tertinggi

Pada kesempatan itu Muhadjir juga melakukan dialog dengan perangkat desa di beberapa wilayah di Kabupaten Serang, keluarga stunting, serta pendamping desa.

Ia mengatakan, permasalahan sanitasi, ketersediaan fasilitas MCK dan kebersihan lingkungan perlu diatasi dengan kerjasama antara Kementerian PUPR dengan pemerintah daerah. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah