Sementara pihaknya, selain bersedia menyiapkan dana pembangunan, juga telah menyiapkan kargo.
"Sebelum-sebelumnya, kami tahu penyebab sulitnya kerjasama dengan PT PCM. Itu karena mereka punya dana tapi tidak punya pasar. Sementara kami, punya dana dan punya pasarnya," ujarnya.
Lantaran itu, pihaknya tidak habis pikir terkait mandeknya progres dari rencana pembangunan Pelabuhan Warnasari.
Terlebih pihaknya telah menandatangani Head Of Agreement (HOA) terkait pembangunan Pelabuhan Warnasari dengan Pemkot Cilegon.
"Secara administratif kami sudah menyelesaikan, secara anggaran dan juga pasar kami juga telah menyediakan. Tapi kenapa pembangunan Pelabuhan Warnasari tidak juga bisa dilakukan titik kami betul-betul aneh," tuturnya.
Terkait adanya keraguan tentang kredibilitas PT TPT berdasarkan kantor manajemen perusahaan berada di sebuah ruko, ia menganggap itu tidak relevan.
Lantaran perusahaannya merupakan sebuah perusahaan gabungan yang mana komunikasi antar manajemen tidak perlu dilakukan di dalam kantor.
"Kami ini konsorsium, gabungan dari perusahaan-perusahaan. Maka itu, rapat-rapat atau pertemuan bisa dilakukan dimana saja. Jarang sekali kami menggunakan kantor," ucapnya.
Baca Juga: Pembangunan Pelabuhan Warnasari Jalan Ditempat, DPRD Kota Cilegon akan Lakukan Hal Ini