Dia mengatakan, di Banten pada umumnya bagi mereka yang tak wajib menjalankan ibadah puasa secara pribadi atau non muslim ikut serta mempersiapkan diri dalam menghadapi Ramadan. Salah satunya persiapan untuk bahan konsumsi.
"Ya, kalau tidak berpuasa. Sebaiknya, di rumahnya sendiri. Bukan di tempat umum. Kan, gampang. Tidak mengada-mengada. Seperti genit toleransi saja," ucapnya.
"Toleransi itu saling menghargai. Tapi, bukan menghilangkan tradisi. Kami melihat, tradisi ini harus tertanam secara bersama-sama. Karena memang, dalam Ramadan, belajar menghargai tidak hanya bagi yang berpuasa, begitu pun bagi yang tidak berpuasa," ujarnya menambahkan.
Faisal meminta Jubir Kemenag tak asal ucap dan mengundang reaksi publik yang berujung pada terjadinya perpecahan.
Terlebih Ramadan tahun ini Indonesia masih dalam suasana pandemi Covid-19.
"Kami meminta Menag mengevaluasi kinerja Jubir Kemenag Abdul Rochman. Ia berucap serampangan tanpa melihat historis dan fakta yang terjadi di daerah. Kalau kinerja Jubir seperti ini bagaimana menjaga marwah lembaga negara seperi Kemenag," katanya.
"Hak Asasi Manusia salah satunya kebebasan memeluk agama. Ketika sudah beragama. Maka, hak individunya diatur oleh agama itu sendiri," ujarnya menambahkan.
Diketahui, Pemkot Serang melarang rumah makan dan sejenisnya buka siang hari selama Ramadan.