KABAR BANTEN - Angka stunting di Kabupaten Pandeglang tergolong tinggi dibanding dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Banten.
Berdasarkan data pada tahun 2018 kasus stunting di Kabupaten Pandeglang sebanyak 8.715 ana. Kemudian pada 2020 berkurang menjadi 6.196 kasus.
Ketua Himpunan Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia atau Himpaudi Banten Yayah Rukiyah mengatakan, stunting menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi terutama Kabupaten Pandeglang.
Dia mengatakan, banyak faktor yang mempengaruhi stunting yakni masalah faktor ekonomi, faktor sosial, faktor pengetahuan dan faktor kesehatan.
"Pandeglang memiliki jumlah stunting yang cukup tinggi dari kabupaten dan kota lainnya di Banten, pada 2020 jumlah stunting sebanyak 6.196 anak menderita stunting, itu menjadi masalah serius untuk dihadapi," kata Yayah, dalam Webinar Cegah stunting sejak dini bersama FIFGrup Peduli, melalui virtual, Rabu 21 April 2021.
Pihaknya berharap, pada 2021 jumlah stunting di Kabupaten Pandeglang terus menurun.
"Saya berharap stunting di Pandeglang pada 2021 menurun, kita tahu stunting menunjukan kekurangan gizi kronis yang terjadi pada periode awal yakni pada posisi ibu hamil," ujarnya.
Baca Juga: ASN Pandeglang tak Hadiri Apel Pagi, Begini Sanksi yang Diberikan
Ia mengatakan, guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berperan untuk terus menyosialisasikan stunting. Khususnya kepada ibu hamil agar bisa memperhatikan kondisi kehamilannya.