Tangani PMKS, Dinsos Kota Serang Ajak Lansia Berziarah dan Berikan Pelatihan ini untuk Para Tunanetra

- 22 April 2021, 15:56 WIB
Penyandang Disabiilitas saat mengikuti pelatihan Braille yang digelar Dinas Sosial Kota Serang beberapa waktu lalu, kegiatan tersebut digelar Dinsos sebagai upaya penanganan PMKS.
Penyandang Disabiilitas saat mengikuti pelatihan Braille yang digelar Dinas Sosial Kota Serang beberapa waktu lalu, kegiatan tersebut digelar Dinsos sebagai upaya penanganan PMKS. /Dok. Dinsos Kota Serang

KABAR BANTEN - Dinas Sosial atau Dinsos) Kota Serang melalui Bidang Rehabilitasi Sosial (Rehsos) melakukan beberapa penanganan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau PMKS dalam hal ini para kaum lanjut usia atau Lansia dan disabilitas (Tunanetra).

Berdasarkan data PMKS lansia tahun 2020, terdapat 1500 PMKS lanjut usia di Kota Serang. Dari 1500 PMKS Lansia di Kota Serang, bidang rehabilitasi sosial melalukan penangangan terhadap 50 orang Lansia dalam bentuk sentuhan rohani.

Sementara penanganan PMKS lainnya dalam hal ini penyandang disabilitas yakni tunanetra, Rehsos memberikan pelatihan untuk 25 orang tunanetra dalam membantu para tunanetra tersebut mampu membaca.

Baca Juga: Pejabat Pemprov Banten Jadi Tersangka Korupsi Pengadaan Lahan, Kejati Masih Bidik Calon Tersangka Lain

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Kota Serang Wiwi Laras Wijayanti mengatakan, pihaknya dalam menangani PMKS hanya mampu menangani 50 orang lansia dan 25 orang disabilitas (tunanetra).

Upaya yang dilakukannya terhadap para kaum Lansia tersebut yakni dengan mengajak 50 orang para Lanjut Usia berziarah ke Banten, ke makam para raja-raja Banten.

"Untuk Lansia, penagangannya kita berupa pembinaan mental kerohanian dengan mengajak ziarah ke Banten, ke makam-makam para raja Banten," kata Wiwi kepada Kabar Banten Rabu, 21 April 2021.

Wiwi menjelaskan, tujuan di ajaknya para Lansia ziarah tersebut karena mereka sudah sepuh sehingga pihaknya berupaya untuk mengingatkan lagi kepada para lansia.

Baca Juga: Dapat Hibah Mobil Damkar dan Ambulans dari Korsel, Pemkot Serang Harap Bisa Lakukan Hal Ini

"Ya tujuannya untuk mengingatkan lagi, untuk membawa bekal sebelum kematian supaya persiapan mental dalam menghadapi masa tua dan kematian bisa betul-betul siap diterima dengan akan sehat dan keimanan,"ujar Wiwi menjelaskan.

Wiwi mengakui dalam menangani Lansia ini, pihaknya hanya mampu menangani 50 orang dengan segala keterbatasan terutama dalam hal anggaran, namun terus dilakukan secara bertahap, tidak secara sekaligus.

Sebab memang, permasalahan lansia adalah persoalan hidup yang tidak pernah selesai, yang tidak bisa dilakukan sekaligus.

Baca Juga: Kompak, Pengurus Bapera di Banten Ramai-ramai Mundur

Adapun untuk penanganan disabilitas (tunanetra) Dinsos memberikan pelatihan dalam bentuk braile untuk 25 orang.

Tujuan diberikannya pelatihan tersebut agak para tunanetra mampu menggunakan braille sebagai alat bantu untuk dapat membaca tulisan.

Braille sendiri merupakan sejenis sistem tulisan yang dapat disentuh dan digunakan oleh para penyandang tunanetra.

Baca Juga: Terang-terangan Ngaku Sedang tak Berpuasa, Deddy Corbuzier Tertawakan Warung di Serang Ditutup

Staf Rehsos Abdul Aziz mengatakan, dua kegiatan tersebut, berbeda-beda waktu pelaksanaannya. Kegiatan ziarah tahun 2021 itu belum dilakukan, dan di rencanakan akan digelar setelah lebaran.

Sementara untuk kegiatan pelatihan Braille sudah dilakukan satu bulan yang lalu tepatnya pada 9 Maret 2021***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah