"Kalau lagi ngejar itu, Tibum suka bawa pentungan. Kalau ngejar ya kita langsung lari terbirit-birit," katanya.
Norman mengungkapkan, banyak kenangan tidak terlupakan di Alun-alun Rangkasbitung ini. Tapi yang selalu terngiang-ngiang dan seru saat dikejar-kejar sama Tibum.
Baca Juga: Kampung Cuping Terisolir, Ketua Dewan Lebak Terobos Jalan Longsor
"Seru karena kita bisa lolos dari kejaran dan ketawa bersama teman-teman," katanya.
Di masa itu, Norman mengakui, belum begitu mengerti kenapa bermain bola dilarang. Apalagi saat kondisi hujan.
"Ternyata Tibum itu menjaga rumput yang dirawat agar tidak rusak. Kalau dipake main bola, ya jelas rusak apalagi pas hujan," katanya.
Baca Juga: Liburan di Kampung Korea, Bupati Pandeglang Ajak Wisatawan Berkunjung, Ini Lokasinya
Ketika ditanya bagaimana melihat kondisi Alun -alun sekarang ini. Kalau sekarang memang terlihat lebih Indah dan rapi serta lebih leluasa dan bebas bermain.
"Kalau dulu Tibum itu ngejar anak-anak yang main bola. Sekarang ini yang saya lihat bubarin orang berkerumun karena Covid-19 dan PKL," katanya.