Aan menjelaskan, masalah gizi kronis pada 1000 Hari Pertama Kehidupan bisa berdampak pada stunting atau bertubuh pendek. Pada fenomena ini orang tua harus lebih waspada terhadap kondisi anak mereka, karena hal ini sangat penting untuk mencegah dampak jangka panjang.
“Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun. Umumnya hal itu disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Untuk itu, dibutuhkan pola asuh dan perawatan anak pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” ujar Aan.
Permasalahan stunting, kata dia, tidak bisa diselesaikan oleh satu sektor, namun secara bersama-sama stakeholder lainnya termasuk IBI. Pihaknya bersama IBI Banten dan mitra kerja lainnya terus berupaya memberikan informasi dan pemahaman hingga layanan kepada masyarakat baik di tingkat kecamatan maupun desa, para kader dan orang tua yang mempunyai anak bawah dua tahun (baduta) serta ibu hamil.
“Kemudian, memberikan informasi dan pemahaman tentang pola asuh yang baik kepada keluarga yang mempunyai anak baduta dan ibu hamil sejak dalam kandungan sampai dengan usia dua tahun sebagai dasar pencegahan stunting,” ujar Aan.
Aan mengungkapkan, selain program Pembangunan Keluarga,Kependudukan dan Keluarga Berencana (Banggakencana), tahun 2021 ini BKKBN seluruh Indonesia termasuk BKKBN Banten telah melaksanakan pendataan keluarga yang dilakukan secara serentak pada 01 April hingga 31 Mei 2021. Dalam pendataan keluarga tersebut, juga didata keluarga-keluarga yang beresiko stunting.
“Selain penggarapan intervensi pelayanan kontrasepsi bagi PUS dalam upaya menekan jumlah kelahiran dengan resiko stunting, kami akan terus mengoptimalkan sosialisasi tentang Konsep Keluarga yakni Keluarga Berkumpul, Keluarga Berinteraksi, Keluarga Berdaya dan Keluarga Peduli dan Berbagi,” ujar Aan.
Aan menambahkan, pihaknya juga melakukan pelayanan KB terintegrasi dengan pelayanan posyandu di Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang.
“Melalui momentum Harganas ke-28, kami mengintegrasikan pelayanan KB dan pelayanan posyandu dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten,” ujarnya.