Dukung PPKM Darurat, Hipmi Kota Serang Singgung THL dan Minta Pemkot Beri 2 Sentuhan Ini ke Pelaku Usaha

- 3 Juli 2021, 14:07 WIB
Bendahara Umum Hipmi Kota Serang Risaldy Amry
Bendahara Umum Hipmi Kota Serang Risaldy Amry /Tangkapan layar instagram @risaldy_amry

KABAR BANTEN - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi Kota Serang, dukung kebijakan Pemerintah Kota terkait PPKM Darurat.

Sebagaimana diketahui, mengikuti intruksi Pemerintah Pusat, Pemerintah Kota Serang terhitung hari ini, Sabtu, 3 hingga 20 Juli 2021 mulai memberlakukan PPKM Darurat.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang mulai diberlakukan di Kota Serang ini, sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomor 15 tahun 2021 tentang Penerapan PPKM Darurat.

Baca Juga: Selat Sunda Sedang Retak Menjauh, Jejaknya Ada di Gempa Swarm Teluk Semangko, Merak-Bakauheni Hati-hati!

Sebagaimana tertuang dalam Inmendagri tersebut, pembatasan-pembatasan yang diberlakukan tentu mempengaruhi sektor perekonomian yang akan berdampak langsung terhadap para pelaku usaha.

Oleh karenanya, atas kondisi yang akan terjadi akibat dampak pemberlakuan PPKM Darurat, HIPMI Kota Serang menyoroti dua hal penting yang harus difikirkan serta dicarikan solusinya oleh Pemerintahan Kota.

Bendahara Umum (Bendum) Hipmi Kota Serang Risaldy Amry mengungkapkan, pihaknya setuju atas apa yang dilakukan Pemkot Serang untuk memberlakukan PPKM Darurat.

Baca Juga: Yann Sommer di Balik Swiss vs Spanyol, Berjibaku Selama 120 Menit, Akhirnya Terhenti Drama Adu Penalti

"Melihat kondisi sekarang, kayanya Covid-19 ini memang semakin menjadi, dengan penambahan kasus belakang ini, yang per harinya mencapai lebih dari 20 ribu kasus tentu kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan," ujarnya

"Ditambah, di Kota Serang sendiri jika dilihat hampir seluruh rumah sakit penuh, apotik penuh, jadi Covid-19 ini memang tidak main-main, dan tentu langkah pemerintah dalam PPKM Darurat ini cukup baik,"ungkapnya

Namun, Bendahara Umum Hipmi Kota Serang menjelaskan, karena dampak dari PPKM Darurat tentu akan berimbas terhadap masyarakat, oleh karenanya tentu butuh yang namanya support dari pemerintah.

Baca Juga: Kabar Gembira Bagi Warga Lebak, BST dan BLT Segera Cair

"Terutama tenaga harian lepas atau THL, yang kalau gak keluar gak dapat uang, ini mesti difikirkan oleh Pemerintah Kota sendiri," ujar Bendum Hipmi yang biasa disapa dengan panggilan Risaldy.

"Apa solusinya dari pemerintah, dari tanggal 3 sampai 20 Juli ini untuk masyarakat yang punya penghasilan harian, karena ketika dia kerja hari itu, dia bisa makan hari itu juga, namun jika dia tidak kerja, Bisa-bisa dia gak makan,"ujarnya.

Sementara, dari sisi pengusaha UKM mikro, Risaldy mengungkapkan karena sebelumnya sudah masuk masa transisi dari konvensional ke digital, dimungkinkan sebagian pengusaha UKM yang sudah mengikuti perkembangan, sudah bisa menghadapi kondisi tersebut.

Baca Juga: Hingga Saat Ini, RSDP Sudah Lakukan Pemulasaraan Terhadap 232 Jenazah Covid-19

"Artinya dia punya restoran, punya kafe, dia bisa drive thru, take away, atau sistem pakai aplikasi online seperti go-food, dan lainnya," ujarnya kepada KabarBanten pada Jum'at, 2 Juli 2021

"Atau, bagi para pelaku UMKM, punya produk produk makanan dan lainnya, mereka bisa juga memanfaatkan market place yang ada," ucapnya.

Sementara, bagi para pelaku usaha yang belum menyentuh digital, tentu penerapan PPKM Darurat ini akan sangat berdampak terhadapnya.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Pikirkan Ini Sebelum Tutup Usia, Menag Doakan Keluarga Diberi Keikhlasan

Oleh karenanya, Hipmi Kota Serang meminta Pemerintah Kota atau Pemkot Serang harus memberikan dua sentuhan untuk para pelaku usaha di Kota Serang.

Pertama, Pemerintah Kota harus mempunyai solusi dan memberikan wadah atau fasilitas bagi para pelaku usaha untuk bisa lebih mengerti digitalisasi sehingga mampu mengantisipasi kondisi-kondisi seperti PPKM Darurat jika terjadi berulang dikemudian hari.

"Jadi, harus ada penyuluhan bagaimana cara menggunakan sosmed, bagaimana cara menggunakan market place, bagaimana cara berjualan lewat online, supaya jika kondisi ini terus berulang, mereka bisa tetep bertahan dari sisi perekonomian," ujarnya.

Baca Juga: Indonesia Kehilangan, Sandiaga Uno Sampaikan Duka Cita Atas Meninggalnya Rachmawati Soekarnoputri

Yang kedua, Hipmi menegaskan bahwa harus juga ada solusi dari Pemerintah Kota Serang bagaimana caranya pemerintah harus menggunakan produk-produk asli lokal.

"Kalau ada kegiatan-kegiatan kecil yang sifatnya internal atau kegiatan apapun, upayakan belanjanya dari daerah dulu, dicari dulu pelaku usahanya, punya engga produk-produk yang dibutuhkan," ujarnya.

"Saya rasa pasti di daerah khususnya Kota Serang beberapa produk hampir semuanya ada yg dibutuhkan,"kata Risaldy Bendahara Umum Hipmi Kota Serang.

Baca Juga: 4 Zodiak Berpenampilan Menarik dan Menginspirasi Banyak Orang, Apakah Kamu Termasuk?

Risaldy mencontohkan, dengan kondisi sektor esensial seperti keuangan dan perbankan dengan pemberlakuan 50 persen Work From Office (WFO) harusnya ada himbauan dari pemerintah untuk membeli makanan di tempat terdekat.

"Misalnya, karena tidak bisa keluar untuk istirahat dan makan diluar, dia harus pesan, nah diupayakan pesan dari rumah makan terdekat dari kantor," ujarnya.

Dengan adanya himbauan dari Pemerintah, Risaldy mengatakan hal tersebut akan membantu pelaku-pelaku usaha seperti restoran atau rumah makan kecil agar bisa bertahan ditengah situasi pandemi dengan kebijakan penerapan PPKM Darurat.***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x