Network
KABAR BANTEN - Ancaman pelakor sangat nyata, mengingat target utama pelakor adalah pria beristri.
Terlebih saingan si pelakor itu tidaklah banyak, yakni hanya sang istri itu sendiri.
Lantaran itu, jika istri tidak pintar menjaga suami, khususnya di era pandemi seperti sekarang ini, jangan menyesal jika suami anda dicaplok pelakor.
Menurut konsultan spiritual rumah tangga Mbak Meida, seorang pria yang telah diikat sebagai suami, bukan berarti dia milik istri seutuhnya.
Baca Juga: Waspada Pelakor! Kasus Suami Tinggalkan Istri dan Telantarkan Anak Meningkat di Cilegon
Justru para wanita yang berpotensi sebagai pelakor, siap mendekat dan menerkam suami anda.
"Prinsip mereka adalah mencari pria beristri, karena saingannya hanya satu, yakni istrinya itu," katanya dikutip dari YouTube Channel @Mbak Meida.
Karena itulah, bagi anda yang sudah menikah, suami anda jangan dilepas begitu saja.
Inilah 5 cara untuk menjaga suami anda dari ancaman pelakor:
1. Jaga Lisan
Para istri pasti sudah tahu suami itu orangnya seperti apa. Kalau suami mudah sakit hati, perlu diketahui guyonan seperti apa yang bisa membuatnya bisa baper.
Pikirkan dulu apa yang akan dikatakan. Jangan sampai kalimat yang dikeluarkan oleh anda menyinggung bahkan menyakiti hati.
Hindari hal-hal yang bisa membuat suami anda sakit hati, apa lagi sakit hatinya pria pendiam.
Anda akan sulit menebak seberapa besar rasa sakit hatinya yang dipendam suami karena kata-kata anda.
2. Jaga Kedekatan
Kalau ada masalah jangan menjauh, apalagi ngambek kemudian pulang ke rumah orang tua.
Itu semua akan membuat anda dengan suami anda malah menjadi semakin jauh.
Jadi kedekatan harus dijaga, semakin dekat hati anda dengan hati suami, semakin sedikit pula kebutuhan kata-kata untuk mengungkapkan perasaan.
Sama halnya seperti orang pacaran sedang kasmaran, hanya dengan saling menatap saja keduanya mengetahui perasaan satu sama lain.
Semakin jauh dua hati, semakin banyak kata yang keluar dan semakin keras nada yang dilontarkan.
Ini seperti orang yang sedang berkonflik, anda ingin sekali mengeluarkan semua unek-unek dengan berteriak.
Semakin jauh jarak dua hati, maka akan semakin sulit pula untuk saling menjangkau.
Anda akan kesulitan untuk memahami satu sama lain, meski sudah mengeluarkan banyak kata dan suara lantang dan kencang.
3. Jaga Bahasa Tubuh
Semakin anda dekat dengan pasangan, semakin suami bisa memahami bahasa tubuh anda.
Lantaran itulah, anda harus berhati-hati dalam memperlihatkan bahasa tubuh anda kepada pasangan.
Saat memberikan pujian, apakah anda tulus atau hanya sekadar formalitas, suami bisa tahu.
Saat melontarkan kalimat, apakah itu menyindir atau tidak, suami juga menyadarinya.
Jadi jagalah pasangan yang sangat berharga itu, dengan menjaga bahasa tubuh anda.
4. Jaga Kesepadanan
Banyak kasus kasus perceraian terjadi karena gaya hidupnya yang bertolak belakang.
Karena itulah sangat penting untuk menikah dengan orang yang setara secara pemikiran dan wawasan.
Misalnya Anda itu lulusan SMA, sementara suami anda adalah seorang lulusan S2.
Setelah menikah, suami akan bersikap dan berpikir dengan wawasan S2-nya, sementara anda bersikap dan berfikir dengan wawasan SMA.
Karena ketika suami bergaul dengan lingkungan kerja dan lingkungan sosial di luar rumah, kemungkinan dia bersama dengan orang-orang yang wawasannya sama.
Setelah sampai di rumah bertemu Anda, dia akan menurunkan wawasannya agar anda bisa paham.
Keluar rumah levelnya tinggi, balik ke rumah levelnya diturunkan. Jika dia terus melakukan hal ini, maka lambat laun suami akan lelah.
"Kok gini amat ya kalau di rumah benarkah ini adalah istri yang saya cari," ujar Mbak Meida.
"Kadang anda diajak ngobrol itu tidak nyambung. Pas di luar rumah ketemu wanita yang nyambung dan akhirnya jatuh ke pelukan wanita lain," tambahnya.
Maka itu sebagai istri anda harus menjaga kesepadanan ini. Kalau anda ingin agar suami tetap sayang kepada anda, maka tingkatkan wawasan anda.
Baca Juga: 8 Hero Counter Eudora Mobile Legends, Efektif Tangkal Si Combo Petir
5. Jaga Kasih Sayang
Hubungan itu ibarat bunga yang harus disiram dipupuk, dijaga tempat dia tumbuh dan sebagainya.
Jika anda abai, mentang-mentang sudah jadi suami, tinggal tunggu waktu saja, suami anda akan dirawat oleh perempuan yang lebih rajin.***
