Kesaktian Ayam Jago Sultan Hasanuddin, Penakluk Raja Sunda Prabu Pucuk Umun, Dimulainya Kesultanan Banten

- 10 Agustus 2021, 15:52 WIB
Ilustrasi, ayam jago Sultan Hasanuddin yang mengalahkan ayam jago milik Pucuk Umun dalam pertarungan kekausaan di Banten.
Ilustrasi, ayam jago Sultan Hasanuddin yang mengalahkan ayam jago milik Pucuk Umun dalam pertarungan kekausaan di Banten. /pixabay

Ia berharap hubungan mereka berubah menjadi lebih baik. Di lubuk hatinya, ia bahkan berharap bahwa keponakannya akan mengikuti ajaran yang dianutnya. Oleh karena itu, dikumpulkanlah para penasihat kerajaan di istananya untuk dimintai saran bagaimana menghadapi keponakannya itu.

Dari hasil pertemuan itu, diutuslah prajurit untuk menemui dan menyampaikan amanat PRabu Pucuk Umum keapda Maulana Hasanuddin. Namun, semua itu tak membuat Maulana Hasanuddin menghentikannya, dan tetap melanjutkan dakwahnya.

Meski Maulana Hasanudin mendengar kabar bahwa Pucuk Umun kurang menyukai tindakannya, namun ia bersama para santri berharap akan mudah menjalankan amanat dari ayahnya untuk menyebarkan agama Islam di tanah Banten.

Maulana Hasanuddin dan Pucuk Umun yang memegang teguh amanah orang tuanya masing-masing, akhirnya harus menentukan sikap.  Namun sebagai saudara, mereka tak mau jika sampai bertarung. Apalagi, sampai mengorbankan pengikutnya.

Baca Juga: Penerus Sultan Abdul Mufakir, Sultan Ageng Tirtayasa Pahlawan Nasional, Ini Silsilah Kesultanan Banten

Sampai akhiRnya Pucuk Umun memutuskan untuk beradu ayam. Jika berhasil mengalahkan ayam jagonya si Jalak Rarawe, Maulana Hasanuddin dipesilakan mengambil alih kekausaannya. Namun jika ayam jago Pucuk Umun yang menang, Maulana Hasanuddin harus menghentikan dakwahnya.

Prabu Pucuk Umun dan Hasanuddin lebih memilih untuk beradu ayam karena ia tidak ingin perseteruan di antara mereka berdua menimbulkan banyak korban jiwa. Prabu Pucuk Umun pun memilih tempat adu kesaktian ayam di lereng Gunung Karang, karena dianggap sebagai tempat yang netral.

Ayam milik Pucuk Umun bernama Jalak Rarawe, seekor ayam petarung berwarna hitam yang belum pernah kalah sekalipun di ajang adu ayam. Jalak Rarawe diciptakan dari besi baja, berpamor air raksa, berinti besi berani.

Sementara itu, ayam Hasanuddin bernama Saung Patok merupakan penjelmaan salah seorang pengawal sekaligus penasihatnya yang bernama Syekh Muhammad Saleh. Ia adalah murid Sunan Ampel dan tinggal di Gunung Santri di Bojonegoro, Serang.

Karena ketinggian ilmunya dan atas kehendak Allah, ia mengubah dirinya menjadi ayam jago berwarna putih. Meski Saung Patok atau ayam milik Maulana Hasanuddin tidak dipasangi senjata apa pun.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kemdikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x