Hendra mengungkapkan, leuit Kalau menurut Jenderal yang datang bertamu ke Citorek itu menyebutnya sebagai kantor bank petani Citorek.
"Kalau kata Jendral, waktu kemarin datang ke Citorek, bahwa orang Citorek mah, punya kantor bank, bank leuit. Jadi bila butuh makan tinggal masuk ke leuit," katanya.
Kantor bank milik warga Citorek bukan berupa uang melainkan berupa gabah padi yang disimpan di dalam leuit.
"Padi Citorek tidak diperjualkan secara masif ke luar. Dijual itu ketika memang dalam keadaan butuh saja," katanya.
Baca Juga: Belajar dari Rumah Dipastikan Tak Bikin Angka Putus Sekolah Meningkat di Kabupaten Serang
Ketika memang tidak ada kebutuhan mendesak, padi hasil panen raya akan di simpan di leuit.
"Untuk memenuhi kebutuhan makan sepanjang tahun. Tapi bisa saja kalau memang butuh uang buat belikan sawah baru di jual ke Pasar Gajrug, Cipanas," katanya.
Padi yang dijual tidak dalam berupa gabah akan tetapi berupa beras. Padi yang diambil dari leuit kemudian digiling dulu di tempat penggilingan.
"Kita jual dalam berupa beras. Itu juga kalau memang ada kebutuhan-kebutuhan mendesak barulah ngambil padi di leuit," katanya.