Jemur Padi di Jalan Raya, Warga Citorek Kabupaten Lebak Punya Kantor Bank

- 11 Agustus 2021, 12:40 WIB
Sejumlah petani warga Kampung Citorek, Desa Citorek Tengah,  Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak tengah mengikat padi untuk dijemur di tepi jalanan Citorek,  tepatnya di jalan Raya ruas Cipanas-Warungbanten. /Kabar Banten/Purnama Irawan/.
Sejumlah petani warga Kampung Citorek, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak tengah mengikat padi untuk dijemur di tepi jalanan Citorek, tepatnya di jalan Raya ruas Cipanas-Warungbanten. /Kabar Banten/Purnama Irawan/. /Purnama Irawan/Kabar Banten

KABAR BANTEN-Setiap kepala keluarga di Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki kantor bank.

Kantor bank milik warga di Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak bukanlah tempat menyimpan uang akan tetapi berupa leuit atau lumbung tempat penyimpanan padi hasil panen raya.

Leuit disebut juga sebagai kantor bank karena menyimpan padi untuk memenuhi kebutuhan makan warga Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek, sepanjang tahunnya. 

Baca Juga: Darius Sinathrya Unggah Foto Lionel Messi Pakai Baju PSG, Emoticonnya Bikin Baper Fans Barcelona

"Saat ini di Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek tengah panen raya. Sehingga banyak warga melakukan pengeringan padi dengan dijemur di pinggir jalan raya," kata Petani Citorek, Hendra kepada Kabar Banten, Rabu, 11 Agustus 2021.

Penjemuran padi dilakukan di jalan raya supaya hasil pengeringan dapat merata.

Serta mempermudah proses pengambilan sebelum di masukan atau disimpan ke dalam leuit.

"Kalau padi yang dijemur sudah kering maka langsung dibawa ka leuit," katanya.

Baca Juga: Mengenal Lapis Legit, Kue Kaya Rempah, Diperkenalkan Sejak Kolonial Belanda, Jadi Simbol Persatuan

Hendra mengungkapkan, leuit Kalau menurut Jenderal yang datang bertamu ke Citorek itu menyebutnya sebagai kantor bank petani Citorek.

"Kalau kata Jendral, waktu kemarin datang ke Citorek, bahwa orang Citorek mah, punya kantor bank, bank leuit. Jadi bila butuh makan tinggal masuk ke leuit," katanya.

Kantor bank milik warga Citorek bukan berupa uang melainkan berupa gabah padi yang disimpan di dalam leuit.

"Padi Citorek tidak diperjualkan secara masif ke luar. Dijual itu ketika memang dalam keadaan butuh saja," katanya.

Baca Juga: Belajar dari Rumah Dipastikan Tak Bikin Angka Putus Sekolah Meningkat di Kabupaten Serang

Ketika memang tidak ada kebutuhan mendesak, padi hasil panen raya akan di simpan di leuit.

"Untuk memenuhi kebutuhan makan sepanjang tahun. Tapi bisa saja kalau memang butuh uang buat belikan sawah baru di jual ke Pasar Gajrug, Cipanas," katanya.

Padi yang dijual tidak dalam berupa gabah akan tetapi berupa beras. Padi yang diambil dari leuit kemudian digiling dulu di tempat penggilingan.

Baca Juga: Mengenal Danau Tasikardi dengan Pulau Keputren, Tempat Bertafakur Ibu Sultan Hingga Rekreasi Keluarga

"Kita jual dalam berupa beras. Itu juga kalau memang ada kebutuhan-kebutuhan mendesak barulah ngambil padi di leuit," katanya.

Padi hasil panen raya akan disimpan terus sepanjang tahun dalam leuit.

"Kalau engak ada kebutuhan mendesak ya enggak dijual disimpan terus dalam leuit. Paling sama kita aja kalau butuh beras buat masak baru ngambil 2,3 gegeus (ikatan) padi," katanya.

Hendra mengungkapkan, menyimpan padi di leuit sudah menjadi tradisi secara turun menurun warga Wewengkon Adat Kasepuhan Citorek.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Ungkap Hubungan Cinta dari Gambar Bentuk Jejak Kaki yang Kamu Pilih

"Alhamdulilah kalau padi mah di Citorek melimpah, barokah. Sekalipun panennya satu tahun sekali alhamdulilah lebih dari mencukupi," kata Hendra, seorang petani warga Kampung Citorek, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak.

Agus, pentai warga Citorek lainnya mengatakan, jenis padi ditanam warga Citorek ialah jenis Kewal.

Padi yang dijemur warga Kampung Citorek, Desa Citorek Tengah,  Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak di tepi jalanan Citorek,  tepatnya di jalan Raya ruas Cipanas-Warungbanten.
Padi yang dijemur warga Kampung Citorek, Desa Citorek Tengah, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak di tepi jalanan Citorek, tepatnya di jalan Raya ruas Cipanas-Warungbanten. Kabar Banten

"Padi Kewal dipanen pada umur 6 bulan yang saat ini masih dipertahankan oleh warga Citorek," katanya.

Masa panen padi Kewal memang lumayan lebih lama dibandingkan jenis padi lain hanya 3-4 bulan.

Baca Juga: Besok, 1.001 Bendera Merah Putih Dikibarkan Serentak di Curug Kota Serang, Ini Makna Spiritualnya

"Kalaupun masa panen lebih lama, jenis padi Kewal masih tetap dipertahankan warga Citorek karena menghasilkan nasi yang sangat pulen dan cepat mengenyangkan," katanya.

Oleh karena itu, jenis padi Kewal tetap dipertahankan sampai sekarang ini.

"Bulan Agustus 2021 ini tengah memasuki masa panen. Sehingga jangan heran banyak warga mengeringkan padi dengan dijemur di sepanjang jalanan Citorek," katanya.

Baca Juga: Cara Mudah Mendapatkan Kartu Nikah Digital bagi Pasutri Lama dan Baru, Simak Perbedaannya

Proses penjemuran dilakukan di pinggir jalan Raya Citorek dilakukan karena memang leuit banyak dibangun di tepi jalan Raya dekat bangunan rumah.

"Selain itu untuk mempermudah proses pengangkutan. Kalau sudah kering bisa langsung diangkut pake motor ataupun mobil untuk dimasukan ke dalam leuit," katanya.***

 

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x