“Betul, perbedaan angka kematian sangat mencolok, karena banyak di Cilegon yang meninggal tidak tercatat di NAR sebelumnya. Mereka yang meninggal melakukan pemeriksaan secara mandiri di swasta atau praktek mandiri,” ujar Yanti.
“Yang meninggal tersebut, tidak terlaporkan ketika sudah meninggal dan bukan dalam pantauan kita. Baru data masuk, butuh inject data kembali ke Pusdatin sebelum di verifikasi, data sudah diinject belum terbit di NAR. Jadi sisanya belum terverifikasi,” sambung Yanti.
Baca Juga: Gunakan Rekening Siluman, Satu Keluarga Pengedar Sabu Dicokok Petugas Polres Cilegon
Sementara itu, Wali Kota Helldy Agustian ketika dikonfirmasi mengatakan, kembalinya Cilegon menjadi zona merah karena jumlah kematian diatas 5 orang. Akan tetapi, kata dia, saat ini angka kematian sekarang sudah turun jadi 3 orang.
“Bahkan kemarin tidak ada yang meninggal, kemudian yang dilaporkan RSUD dan RSKM secara keseluruhan yang meninggal itu KTP luar Cilegon,” tuturnya.
Berdasarkan data sebaran Covid-19 pada Dinkes Provinsi Banten, angka kesembuhan mencapai 11.802 orang, sementara yang masih dirawat mencapai 279 dan angka kematian mencapai 268 orang.***