Begini Dampak Dahsyat Tsunami Selat Sunda, Kota Cilegon Tenggelam dalam 1 Menit, Hasil Permodelan BMKG

- 21 Agustus 2021, 13:29 WIB
Permodelan Tsunami Selat Sunda yang dibuat oleh BMKG.
Permodelan Tsunami Selat Sunda yang dibuat oleh BMKG. /Tangkapan layar /Twitter @DaryonoBMKG

Tsunami akibat erupsi Gunung Krakatau 1883, lanjut Daryono, menjangkau Pantai Jakarta karena tinggi tsunami di sumbernya lebih dari 30 meter.

"Sedangkan tsunami 2018 lebih kecil sehingga tidak sampai Jakarta," tulis Daryono.

Pemodelan Tsunami Selat Sunda akibat gempa M 8,7 yang dilakukan BMKG, tutur Daryono, menujukkan bahwa tsunami dapat sampai pantai Jakarta.

Hasil pemodelan menunjukkan tsunami sampai pantai Jakarta sekitar 3 jam setelah gempa, dengan tinggi 0,5 m di Kapuk Muara-Kamal Muara dan 0,6 m di Ancol-Tg Priok.

"Pemodelan tsunami diukur dari muka air laut rata-rata (MSL). Dalam kasus terburuk, jika tsunami terjadi saat pasang, maka tinggi tsunami dapat bertambah. Selain itu, ketinggian tsunami juga dapat bertambah jika pesisir Jakarta sudah mengalami penurunan permukaan (subsiden)," tulis Daryono.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,3 di Banten, Terjadi di Sunda Megathrust, Terasa di Tiga Provinsi

Ditanya tentang nasib Kota Cilegon dan sekitarnya pada Permodelan Tsunami Selat Sunda, Daryono membenarkan jika Kota Cilegon bisa tenggelam hanya dalam kurun 1 menit. "Betul, lebih cepat," jawab Daryono pada akun tweeternya.

Namun begitu, menurut Daryono, Pemodelan Tsunami Selat Sunda memiliki ketidakpastian tinggi, disebabkan karena persamaan pemodelan sangat sensitif dengan data dan sumber pembangkit gempa.

Katanya, beda data terkait potensi tsunami yang terjadi, maka akan beda hasil, bahkan jika sumber digeser sedikit saja, maka hasil akan berbeda.

"Maka selalu ada perbedaan hasil antar pembuat model tsunami," tulis Daryono.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Twitter @DaryonoBMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x