Pelayanan yang dilakukan bukan tanpa kendala, karena masyarakat Baduy Dalam dan Baduy Luar tidak merasa perlu untuk melaporkan adanya penduduk yang meninggal.
“Masyarakat Baduy juga kerap berganti nama. Ada yang berganti nama karena sakit, ada pula yang berganti nama karena memiliki anak baru,” ungkap Zudan.
Dia mencontohkan, ketika lahir anak pertama Ayah Mursid, kemudian lahir anak kedua bernama Saidi, sehingga ia berganti nama menjadi Ayah Saidi.
Meski demikian, hal itu bukan menjadi masalah yang rumit.“Kami dapat menghadirkan solusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat adat di sana
Sejalan dengan arahan Mendagri Bapak Tito Karnavian, kami juga akan melakukan pelayanan lanjutan selama satu bulan di balai desa yang dekat dengan suku baduy, yakni di Desa Ciboleger,” katanya.
Baca Juga: Eksplor Destinasi Wisata Kabupaten Lebak, Pelawak Peppy Kunjungi Museum Multatuli Hingga Suku Baduy
Bakan, pihaknya juga akan buka sampai malam karena banyak warga Baduy yang sibuk bekerja di lading jika pada siang hari.***