10. Kehilangan penciuman atau anosmia
11. Mual
Di saat inilah detik-detik Virus SARS-CoV-2 menyerang paru-paruh hingga meradang. Proses peradangan ini yang memicu sesak napas dan bisa berujung pada pneumonia, yang terjadi akibat infeksi (radang) pada kantung udara di paru (alveolus).
Ketika semakin banyak jaringan paru yang rusak, Anda pun akan semakin sulit bernapas dan kerja paru-paru akan semakin buruk.
Organ ini vital untuk proses pertukaran oksigen di tubuh. Tanpa oksigen yang memadai, jaringan di organ tubuh lain juga akan rusak.
Itu sebabnya, pada kondisi infeksi Covid-19 yang parah, kerusakan tidak hanya terjadi di paru-paru, tapi juga di organ vital lain.
Akibatnya, kualitas hidup pasien dapat terus memburuk, mengalami gagal organ, hingga berisiko berujung pada kematian.Sebagian besar kasus Covid-19 adalah kasus ringan.
Gejala yang muncul biasanya berupa demam, batuk, nyeri badan, atau anosmia, karena sistem kekebalan tubuh berhasil menang dalam peperangan melawan virus corona.
Sehingga, virus tidak sempat merusak tubuh lebih jauh. Meski demikian, beberapa orang dengan penyakit komorbid diketahui berisiko mengalami infeksi virus corona yang lebih berat.