Waduh, Selama PTM, 25 Siswa SMP di Kota Tangerang Positif Corona

- 30 September 2021, 18:07 WIB
Petugas Dinkes Kota Tangerang saat menggelar skrining tes Covid-19 secara massal di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan PTM tahap satu dan dua di Kota Tangerang, dengan target sasaran siswa dan guru, Senin 27 September 2021 lalu.
Petugas Dinkes Kota Tangerang saat menggelar skrining tes Covid-19 secara massal di sekolah-sekolah yang sudah menerapkan PTM tahap satu dan dua di Kota Tangerang, dengan target sasaran siswa dan guru, Senin 27 September 2021 lalu. /Kabar Banten/Dewi Agustini

KABAR BANTEN - Sebanyak 25 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Tangerang yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) positif Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19.

Wali Kota Tangerang, Arief Wismansyah mengatakan, siswa SMP yang terdeteksi positif Corona tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan.

Selain 25 siswa, ada seorang guru dan seorang staf tata usaha sekolah yang juga positif Corona.

"Jadi pemeriksaan hari Senin 27 September 2021 itu ada 27 orang, tersebar di beberapa sekolah," ungkap Arief Wismansyah di Puspemkot Tangerang, Kamis, 30 September 2021.

Baca Juga: 2 Ribu Pelajar dan Masyarakat Kabupaten Tangerang Divaksinasi Covid-19 Jenis Sinovac

Mereka yang positif Corona ini didominasi orang tanpa gejala (OTG). Para siswa serta guru dan staf yang terpapar Covid-19 itu tersebar di belasan SMP.

"Ada 18 dari 120 SMP, kan sekolah sudah banyak dibuka makanya kita sampling terus," katanya.

Meski demikian, berdasarkan pemeriksaan, Arief menyebutkan bahwa rata-rata CT value dari semua yang terpapar itu di atas 30.

Selain itu, rata-rata dari orang yang positif tersebut juga sudah menerima vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ancaman Klaster Baru Covid-19 di Sekolah Setelah PTM Berjalan, PemkabTangerang Gelar Pelacakan

Arief Wismansyah menambahkan, pihaknya pun melakukan sejumlah penanganan terkait siswa terpapar Covid-19 ini.

"Iya kita sudah arahkan, lakukan pemeriksaan PCR supaya lebih akurat tapi kita mau uji coba pakai antigen," ujarnya.

"Tapi ada info kalau DP di bawah 30 tetap tidak terdeteksi, maka diarahkan bikin pooling sistem. Jadi satu kelas ambil sampel, satu saja reagen nanti kalau positif diperiksa satu-satu," sambung Arief Wismansyah.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah