BPJN Targetkan 549 Kilometer Jalan di Provinsi Banten Dalam Kondisi Mantap

- 3 November 2021, 14:40 WIB
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy didampingi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten Wida Nurfaida dan Anggota Komisi V DPR RI Dapil Banten, Tubagus Haerul Jaman menekan tombol sirine saat membuka acara seremonial aksi daerah dalam rangka memperingati hari jalan nasional 2021 di Alun-Alun Barat Kota Serang, Rabu (3/11/2021).
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy didampingi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten Wida Nurfaida dan Anggota Komisi V DPR RI Dapil Banten, Tubagus Haerul Jaman menekan tombol sirine saat membuka acara seremonial aksi daerah dalam rangka memperingati hari jalan nasional 2021 di Alun-Alun Barat Kota Serang, Rabu (3/11/2021). /Kabar Banten/Hashemi Rafsanjani

KABAR BANTEN - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten menargetkan kondisi jalan mantap di Provinsi Banten yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat mencapai 92 persen dari total panjang jalan 549 kilometer, pada akhir tahun 2021.

Pemeliharaan jalan akan difokuskan di kawasan industri, di Serang-Cikande-Rangkasbitung, serta Cilegon-Pasauran, dan pariwisata sebagai penunjang kawasan ekonomi khusus (KEK).

Kepala BPJN Banten Wida Nurfaida mengatakan, kondisi jalan mantap di Provinsi Banten yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat saat ini sudah mencapai 89,91 persen di semester satu.

Baca Juga: Kerusakan Jalan Nasional Ruas Simpang-Bayah: BPJN Banten 2 Tegur PT Conblok

"Jadi kondisi jalan nasional saat ini di Provinsi Banten pada semester satu itu sudah mencapai 89,91 persen. Harapannya di akhir Desember ini 92 persen (jalan kondisi mantap)," katanya, usai acara Hari Jalan Nasional 2021 di Alun-alun Barat Kota Serang, Rabu 3 November 2021.

Secara keseluruhan, dia mengungkapkan jalan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat atau jalan nasional di Provinsi Banten, yakni sepanjang 549 kilometer.

Namun yang menjadi fokus utama atau prioritas pemeliharaan jalan adalah kawasan industri dan pariwisata.

"Karena Banten ini masuk dalam kawasan indusri force majeure. Terus juga ada kawasan pariwisata yang mendukung kawasan ekonomi khusus (KEK)," ujarnya.

Tak hanya itu, dia mengakui, bila beberapa ruas jalan baik kewenangan Provinsi Banten mau pun Nasional sering kali terjadi kerusakan yang cukup parah.

Hal itu disebabkan karena banyaknya truk dengan muatan melebihi tonase yang melintas, terutama di jalan kawasan industri, seperti Cikande, Serang, dan Rangkasbitung.

"Kemudian Cilegon, Pasauran yang menjadi kawasan industri chemical, dan Tangerang. Dan kami terus berkoordinasi dengan dinas perhubungan dan pemerintah daerah untuk mengawasi truk odol," katanya.

Meski demikian, Provinsi Banten menjadi daerah penyumbang pajak terbesar kepada Pemerintah Pusat dibandingkan daerah lainnya.

"Kawasan industri di Banten memang banyak, dan memang kebanyakan yang menyumbang pajak di (Pemerintah) pusat itu Banten," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi menjelaskan, di Provinsi Banten, terdapat 45 ruas jalan nasional dan kondisinya sudah bagus atau mantap sekitar 89,91 persen.

Baca Juga: Wagub Banten Andika Hazrumy Bongkar Cita-cita Semasa Remaja, Kenang Perjuangannya, tapi Takdir Berkata Lain

"Kalau jalan kewenangan provinsi (Banten) itu panjangnya 762 kilometer, dan tahun 2022 nanti kami pastikan 100 persen kualitasnya mantap," ucapnya.

Sebab, kata dia, tahun 2021 ini tinggal 14 kilometer yang belum diperbaiki, sehingga bisa dipastikan pada tahun mendatang kondisi jalan mantap sudah sepenuhnya selesai.

"2022 InsyaAllah kualitas mantap. Jadi sekarang ini kami sedang fokuskan dulu jalan yang memang menjadi kewenangan kami, untuk menjadi jalan kondisi mantap," katanya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah