Hadapi Cuaca Ekstrem La Nina, BPBD Kota Serang Siapkan Alat hingga Tambah Personel TRC

- 9 November 2021, 15:16 WIB
Prakirawan BMKG Klas 1 Serang saat melakukan pemantauan.
Prakirawan BMKG Klas 1 Serang saat melakukan pemantauan. /Dokumentasi Kabar Banten/

 

KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang mulai mempersiapkan sejumlah alat dan peralatan kebencanaan, hingga menambah tiga orang Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk menghadapi cuaca ekstrem dampak dari fenomena La Nina.

Apalagi saat ini Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini cuaca di wilayah Provinsi Banten, khususnya Kota Serang.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, bila pemerintah daerah, umumnya Provinsi Banten, dan khususnya Kota Serang telah mendapat peringatan dini dari BMKG terkait fenomena La Nina yang akan terjadi nanti.

Baca Juga: Fenomena La Nina, BMKG Sampaikan Peringatan Dini, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

"Dampak dari badai la nina, wilayah Kota Serang akan menghadapi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya. Maka, pemerintah harus lebih waspada dengan kesiapsiagaan, termasuk dengan alat," katanya.

Dia pun mencontohkan, bila dampak dari fenomena La Nina curah hujan di wilayah Kota Serang akan meningkat hampir dua kali lipat dari biasanya.

"Misalnya, kalau biasanya curah hujan atau intensitas hujan mencapai 100 persen, dengan adanya fenomena la nina maka akan bertambah 70 persen, jadi 100 persen ditambah 70 persen, hampir dua kali lipat," ujarnya.

Berdasarkan informasi dari BMKG, Diat Hermawan menjelaskan, kondisi cuaca ekstrem akan berlangsung hingga Februari 2022 mendatang.

Sehingga, pemerintah daerah dan masyarakat perlu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hal-hal yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

"Jadi Kota Serang ini berimbas juga dari fenomena la nina, dan curah hujan di wilayah Kota Serang akan meningkat," ucapnya.

Sebagai antisipasi, dikatakan dia, BPBD Kota Serang membentuk dan memberikan pelatihan serta sosialisasi kepada masyarakat dalam menghadapi kebencanaan.

"Bahkan kami juga sudah membentuk kampung tanggah bencana yang tersebar di 20 kelurahan di Kota Serang. Tapi sayangnya tidak ada penambahan alat, padahal bisa lebih optimal," tuturnya.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Klas 1 Serang Tarjono menjelaskan, suhu permukaan air laut di Pasifik Tengah terindikasi menunjukkan fenomena La Nina.

Maka, dari pengalaman tahun lalu, BMKG pun menganalisa dan hasilnya hampir semua wilayah di Indonesia curah hujan bisa mencapai 70 persen dari biasanya.

"Jadi BMKG mengeluarkan rilis tersebut sebagai warning bagi pemerintah daerah masing-masing agar lebih waspada," ujar dia.

Tak hanya itu, dia mengatakan, pada fenomena La Nina tahun lalu menyumbang uap air sebanyak 20 sampai 40 persen.

"Namun ketika dianalisis kembali, curah hujan meningkat hingga 70 persen. Dan ini meningkat dari curah hujan normal," katanya.

Dia pun meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah agar lebih berhati-hati dan waspada dalam menghadapi fenomena La Nina tahun ini.

Baca Juga: Fenomena La Nina, BMKG Sampaikan Peringatan Dini, Masyarakat Diimbau Waspada Bencana

Terkhusus kepada organisasi perangkat daerah (OPD), serta stakeholder terkait, agar memperhatikan lingkungan sekitar.

Seperti penanganan pohon-pohon besar yang ada di pinggiran jalan, serta potensi terjadinya banjir, dan longsor.

"BMKG mengamati, menganalisa, dan menginformasikan ini agar seluruh OPD dan stakeholder terkait dapat lebih waspada, termasuk masyarakat. Karena fenomena la nina diprediksi akan luruh pada Februari 2022 mendatang," ucapnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah