4. Tidak boleh mengubah orang Jawa menjadi orang yang kearab-araban. Biarkanlah padi tetap ditanam di sawah dan kurma tetap ditanam di padang pasir.
Lalu seperti apa wujud Ki Semar Badrayana, yang dari namanya sangat familiar yang dalam tokoh pewayangan dikenal dengan nama Semar.
Wujud fisiknya, sangat unik dengan tubuhnya yang bulat, mata sembab tetapi selalu tersenyum. Meski berwajah tua, namun potongan rambutnya bergaya kuncung seperti anak kecil. Ia berkelamin laki-laki, tetapi memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita.
Tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman Kerajaan Majapahit berjudul Sudamala. Selain dalam bentuk kakawin, kisah Sudamala juga dipahat sebagai relief dalam Candi Sukuh yang berangka tahun 1437.
Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama Sadewa dari keluarga Pandewa, dengan peran tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.***