“Jadi, pemahaman gizi itu bukan hanya makanan yang mewah-mewah. Tetapi, yang ada di lingkungan. Yang penting gizinya terpenuhi. Kita gerakkan dari sana,” ujar Ade Sumardi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Drs Aan Jumhana MSi menyampaikan bahwa momen Hari Gizi Nasional 2022 ini, Kepala BKKBN dan Wakil Bupati Lebak turun ke desa bukannya untuk menyosialisasikan stunting, tetapi melakukan kegiatan konkret di masyarakat untuk memberikan pelayanan.
Ia mengatakan, pihaknya melakukan edukasi dan interpensi gizi untuk mencegah stunting dengan melibatkan bidan, para penyuluh, kader dan tim pendamping keluarga untuk mengawal.
Pihaknya, kata dia, telah memilki data terkait keluarga yang beresiko stunting. Data ini menjadi peta kerja operasional BKKBN untuk melakukan langkah-langkah konkret dan keluarga ini harus diberi bantuan dan punya masalah apa.
“Ini yang harus kita selesaikan. Tapi, BKKBN tidak bisa bekerja sendiri. Kita harus bersinergi dengan seluruh sektor baik pemerintah maupun swasta. Termasuk remaja, supaya gerakan membangun sumber daya manusia bisa cepat terwujud,” ujar Aan Jumhana.***