Ini Penyebab Banten Masuk 5 Besar Angka Stunting Skala Nasional, Status Zona Merah Pandeglang Jadi Sorotan

- 8 Maret 2022, 16:56 WIB
Penyebab Banten masuk 5 provinsi terbesar angka stunting nasional
Penyebab Banten masuk 5 provinsi terbesar angka stunting nasional /ilustrasi / freepik / stories

Sementara dua daerah yang  berkategori zona hijau dengan prevalensi 10 sampai 20 persen adalah Kota Tangerang Selatan dan Kota Tangerang.

Tidak ada satu pun kabupaten atau kota di Provinsi Banten berstatus biru yakni dengan prevalensi di bawah 10 persen.

Total keseluruhan jumlah balita kerdil di Provinsi Banten mencapai 294.862 balita.

Baca Juga: Hasil Pendataan Keluarga 2021 Provinsi Banten, Untuk Percepatan Penurunan Stunting Hingga Pembangunan

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo potensi demografi di Banten dengan mayoritas penduduk berumur muda serta keberadaan perguruan tinggi yang terbilang besar jumlahnya, menjadi potensi besar yang bisa dimanfaatkan untuk menekan angka stunting dari hulu hingga hilir.

“Dengan melihat kondisi aktual yang terjadi saat ini, Pemerintah Provinsi Banten ditagih komitmennya di tahun 2024 agar tidak ada kabupaten dan kota di wilayah Banten yang berstatus zona merah”. Status merah  diberikan untuk daerah yang memiliki prevalensi stunting di atas angka 30 persen,” ujar Hasto sosialisasi Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia (RAN PASTI) di salah satu hotel di Kota Serang Senin 7 Maret 2022.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting, RCJ Cinere Beri Bantuan Gizi Ibu Hamil dan Balita

Diketahui, angka stuntimg di Indonesia masih tergolong tinggi. Berdasakan data SSGBI 2021, prevalensi stunting saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.

Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, untuk mencapai target 14 persen, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan sekitar 3 persen.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah