KABAR BANTEN - Sultan TV berkerjasama dengan Banten Street Art (BSA) dan Banten Art Community (BAC) menggelar Festival Mural Perjuangan dalam Bulan Inspirasi Bung Karno di Sultan Centre Kota Serang Sabtu 18 Juni 2022.
Festival Mural Perjuangan mendapat perhatian kalangan masyarakat, termasuk seniman dan budayawan.
Festival Mural Perjuangan antara lain diisi dengan dialog publik dengan tema “Membangun Ruang Publik yang Ramah dan Kreatif” dengan menghadirkan penulis dan budayawan Halim HD dan praktisi pers Maksuni Husen.
Halim HD yang juga budayawan kelahiran Kota Serang menuturkan, urbanisasi sering kali jadi kambing hitam dalam buruknya penataan kota.
Baca Juga: Bhayangkara Mural Festival 2021, Polda Banten Kirim Perwakilan Muralis ke Mabes Polri
“Hampir di seluruh Indonesia, kita mengalami krisis tata ruang. Urbanisasi sering dijadikan alasan, padahal bukan itu. Yang menjadi problem adalah tidak adanya ruang antara, yang menjadi titik temu dan berekspresi mereka dalam berbagai hal,” tutur Halim.
Ia menilai Kota Serang telah mengalami degradasi kualitas secara ekositem. Menurut dia, ada kekeliruan dalam memahami modernisasi.
"Kalau memegang prinsip modernisasi, kota dibangun desentring bukan sentering. Kita terperangkap sentering setiap kota harus ada di pusat kota. Desentring akan terjadi sirkulasi, sehingga perlu ruang antara. Desentrasi akan berdampak sebuah kota tidak mengalami kemacetan, pertumbuhan ekonomi tidak tersentralisasi. Mungkin di Banten 70 persen perputaran ekonomi ada di kota,” katanya.