Sejumlah Pimpinan Ormas Desak KDEKS Segera Dibentuk di Banten, Ini Alasannya

- 9 September 2022, 06:45 WIB
/Suasana diskusi Obrolan Mang Fajar. Sejumlah pimpinan Ormas mendesak pembentukan KDEKS/Kabar Banten/Maksuni Husen

KABAR BANTEN - Sejumlah pimpinan Ormas Islam memandang Komite Daerah Ekonomi Keuangan Syariah (KDEKS) mendesak untuk dibentuk di Banten.

Selain agar sejalan dengan terbentuknya Komite Nasional Ekonomi Syariah (KNEKS) juga sejalan dengan hasil Kongres Umat Islam Provinsi Banten pada 2015 lalu.

"Ini aspirasi lama yang semestinya
sudah harus direalisasikan pembentukan KDEKS. Pemprov punya tanggung jawab untuk terbentuknya KDEKS sebagaimana Pemerintah
Pusat telah membentuk KNEKS pada
10 Februari 2022 dengan Ketua bapak
Presiden Jokowi dan Ketua Harian Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin," kata Ketua MUI Banten Bidang Ekonomi Dr Rizqullah Thohuri saat diskusi 'Obrolan Mang Fajar' dengan tema 'Peluang dan Tantangan Produk Halal dalam Menembus Pasar' di Ruang Rapat MUI Banten, Kamis 8 September 2022..

Ia menjelaskan, KNEKS dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 28 Tahun 2020 dengan target
Indonesia menjadi Pusat Ekonomi
Terkemuka Dunia 2024.

Baca Juga: Industri Halal dan Ekonomi Syariah, GSI-Intani Canangkan Desa Digital di Yogyakarta

Menurut dia, pembentukan KDEKS
di Banten merupakan suatu keniscayaan. "Mayoritas masyarakat Banten merupakan mayoritas Muslim. Sehingga niscaya bisa terbentuk di Banten," ujarnya.

Awalnya, ucap dia, pembentukan KDEKS cukup dengan Pergub saja. Namun, berdasarkan pandangan Pemprov Banten, payung hukumnya berupa Perda.

"Kita tidak ingin berdebat soal Pergub atau Perda, kenyataannya di Jawa Barat cukup dengan Pergub," tuturnya.

Ia menyadari, pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah masih minim. Oleh karena itu, perlu gerakan literasi masif.

"Terima kasih kepada BI yang telah mendukung. MUI mengajak kepada segenap Ormas Islam bersatu. Sehingga tampak ukhuwah Islamiyahnya. Kolaborasi
berbagai pihak akan mempercepat pembentukan KDEKS," katanya.

Baca Juga: Dorong Pengembangan Ekonomi Syariah, BI Gelar FESyar ke-7

Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi
Syariah (MES) Banten M Arief Kirdiat
menuturkan, untuk mendorong pengembangan ekonomi keuangan syariah maka harus dilakukan secara integral.

"Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Kita mendorong agar payung hukumnya baik Pergub atau Perda lahir untuk memudahkan dalam pelaksanaan programnya," ujarnya.

Ia mengatakan, banyak sektor ekonomi
syariah yang masuk untuk dikembangkan seperti sektor pariwisata dengan pengelolaan homestay-nya.

Masyarakat selatan Banten juga memiliki sektor ekonomi seperti produksi gula semut, tenun Baduy, dan sebagainya.

Selain itu, mendorong masyarakat tidak bersinggungan dengan bank keliling atau bank emok. "Sangat prihatin, di wilayah selatan
Banten, perbankan dan koperasi terlempar oleh bank emok atau bank keliling," ucapnya.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Penginapan di Ciputat Tangsel, Ada Apartemen hingga Hotel Syariah

Ketua Asosiasi Bank Syariah Indonesia
(Asbisindo) Banten Samsul Hadi mengatakan, dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, bukan hanya butuh dukungan keberpihakan. Tetapi juga aspek profesionalitas.

"Syariah bukan sekadar label. Tapi juga
terwujudnya nilai-nilai Islam dalam aktivitasnya," tuturnya.

Ia mengungkap berdasarkan hasil
penelitian, faktor seseorang membeli
barang, yakni pertama harga. Kemudian produk baru yang, ketiga label halal.

Jadi bicara ekosistem halal tidak akan ada gunanya tanpa memperhatikan harga dan produk.

Berkenaan dengan program, pihaknya
telah memiliki kampung bebas rentenir di Cikuasa, Pulomerak, Cilegon. "Kami
berikan dana bergulir, training akidah, dan fikih muamalah," katanya.

Ia berharap, dengan aksi semacam ini,
nilai-nilai ekonomi syariah makin cepat dipahami masyarakat.

Baca Juga: 340 Desa di Lebak Miliki Potensi Pariwisata, Destinasi Wisata Baru Akan Bermunculan

Langkah konkret juga telah dilakukan
ICMI Banten dengan Program Gerbang
Emas Pontirta dengan cakupan wilayah Pontang, Tirtayasa, dan Tanara. Program ini, ujar dia, dalam rangka mengatasi persoalan dasar, seperti kemiskinan, sanitas, dan pengangguran.

"Pontirta kaya akan potensi pertanian,
peternakan, wisata religi, dan industri
perikanan yang potensial dikembangkan," ucapnya.

Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI)
Banten Nihayatul Maskuroh mendukung segera terbentuk KDEKS untuk pengembangan ekonomi keuangan syariah di Banten.

Ia mengungkapkan, pihaknya saat ini memberikan perhatian dalam
rangka pengelolaan wakaf di kalangan
kaum milenial di kampus.

"Masalah krusial wakaf soal pengelolaan. Hal ini jadi konsen kita untuk melakukan pelatihan," tuturnya.

Perwakilan BI Provinsi Banten Tia Fitri
Hariyani menuturkan, BI Banten memiliki peran turut mendorong pengembangan ekonomi syariah.

"Saya setuju Banten memiliki sejarah.
Ekonomi keuangan syariah harus dibentuk kelembagaan agar fokus, guyub, ada blue print, siapa saja berperan, kapan, dan bagaimana. KDEKS juga merupakan kesinambungan pusat ke daerah," katanya.

Berkenaan dengan kegiatan, BI barubaru ini menggelar kegiatan Sharia dan Halal Festival Jawa (Shafara) merupakan langkah konkret dukungan dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah.

Baca Juga: Hari Literasi Internasional, Berikut 6 Literasi Dasar yang Bisa Kita Ajarkan

Ia mengungkapkan, BI Banten mendukung daerah dalam pengembangan wisata religi, kuliner halal sehat dengan memberikan pelatihan, dan lainnya.

"Penting edukasi dan literasi keuangan
syariah kepada masyarakat. Sehingga
pengembangan akan lebih mudah dan
pencipataan ekosistem halalnya,"
ujarnya.

Sekretaris MES Banten Efi Syarifudin
berharap, dengan pertemuan ini akan
ditindaklanjuti dengan pertemuan selanjutnya. Selain mendesak pembentukan KDEKS, pihaknya akan mendorong ada salah satu kawasan yang menjadi proyek
percontohan.

"Hasil diskusi kali ini diharapkan menjadi masukan bagi Pemprov Banten terhadap pengembangan ekonomi keuangan syariah," ucapnya.

Direktur Kabar Banten Rachmat
Ginandjar menyambut baik terhadap
gagasan dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah.

"Diharapkan tidak hanya manis di forum diskusi. Tetapi juga mewujudkannya dalam tindakan yang nyata," tuturnya.

Ia mengatakan, Kabar Banten terbuka
menjadi media bagi peningkatan literasi maupun sosialisasi ekononomi keuangan syariah.

"Silakan manfaatkan media kami untuk literasi dan sosialiasi," katanya.***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah