Sejarah dan Kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, Memiliki Peran Penting dalam Penyebaran Islam di Banten

- 28 September 2022, 16:22 WIB
Ilustrasi terkait sejarah dan kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten.
Ilustrasi terkait sejarah dan kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin, raja pertama Banten. /Tangkapan layar/kemendikbud.go.id

KABAR BANTEN - Sejarah merupakan hal penting untuk kita pelajari, karena dengan sejarah kita bisa mengetahui peristiwa yang terjadi di masa lampau termasuk sejarah yang ada di Banten.

Mungkin saja ada juga yang beranggapan, bahwa belajar sejarah itu membosankan, padahal sebenarnya banyak manfaat yang diperoleh dari mempelajari sejarah, salah satunya adalah tentang peran penting dalam menyebarkan Agama. Seperti halnya yang dilakukan oleh Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang memiliki peran penting dalam menyebarkan Agama Islam di Banten.

Banten merupakan daerah yang unik dengan tradisi, kultur budaya dan juga sejarahnya, salah satunya adalah sejarah kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin Banten. yang hingga sekarang patilasan atau bekas bangunannya pun menjadi tempat wisata religi di Banten.

Nah pada kesempatan kali ini kami akan berbagi kisah atau sejarah dan kesaktian yang dimiliki oleh Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang merupakan penguasa pertama kerajaan Islam di Banten dan memiliki peranan penting dalam menyebarkan Agama Islam di Banten.

Baca Juga: Maulana Hasanuddin, Raja Pertama Banten, Dinobatkan tahun 1525, Disebut Pangeran Saba Kingkin

Dilansir Kabar Banten dari kanal youtube Bujang Gotri, berikut sejarah dan kesaktian yang dimiliki oleh Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

Sejak kecil Sultan Hasanudin telah diberi gelar Pangeran Sabakingking oleh kakeknya, yaitu Prabu Surasowan sang penguasa wilayah Banten Girang, yang masih di bawah kekuasaan kerajaan pajajaran.

Begitu sang prabu wafat, kedudukannya diwariskan pada putranya yang bernama Arya Surajaya atau Prabu Pucuk Umun. Kala itu agama yang diakui masihlah agama kepercayaan atau sunda wiwitan.

Sultan Maulana Hasanuddin memiliki peran penting menyebarkan agama Islam di wilayah Banten. Ia pendiri kesultanan Banten, sekaligus menjadi penguasa pertama kerajaan islam di Banten.

Sultan Maulana Hasanudin adalah putra kedua dari Nyi Kawunganten, putri dari Prabu Surasowan dan Syaikh Syarif Hidayatullah, atau yang dikenal dengan sebutan sunan gunung jati.

Baca Juga: Masjid Agung Banten, Dibangun Masa Sultan Maulana Hasanuddin, Dirancang 3 Arsitek Handal

Pada saat Sunan Gunung Jati kembali ke Cirebon untuk menduduki posisi sebagai adipati Cirebon menggantikan pangeran Cakrabuana yang merupakan putera dari Prabu siliwangi yang wafat.

Namun Pangeran Maulana Hasanudin lebih memilih tetap tinggal di Banten untuk menyebarkan agama islam dan mendirikan pesantren di Banten.

Seiring waktu, dakwah beliau membuahkan hasil sehingga nama beliau menjadi semakin besar, sehingga diberi gelar Syekh.

Dan sejak itu, ketenarannya jauh melampaui sang penguasa Banten, yaitu pamannya sendiri Prabu Pucuk Umun.

Baca Juga: Dimandikan di Masjid Agung Banten, Dibacakan Ayat-ayat Alquran, Ayam Jago Prabu Pucuk Umun Dibuat tak Berdaya

Sejak saat itulah Upaya Sultan Hasanudin dalam menyebarkan agama islam mulai mengalami hambatan, yang terbesar justru datang dari Prabu Pucuk Umun. Ia bersikeras ingin mempertahankan ajaran Sunda Wiwitan.

Sehingga akibatnya, Prabu Pucuk Umun menantang keponakannya untuk berperang. Bukan duel, melainkan adu ayam jago untuk menghindari jatuhnya korban jiwa.

Namun jika ayam jago Pucuk Umun kalah, maka jabatannya sebagai bupati Banten Girang akan diserahkan pada Sultan Hasanudin, dan sebaliknya, jika ayam jago Sultan Hasanudin yang kalah, maka dakwahnya harus dihentikan. Tantangan itu pun diterima Sultan Hasanudin.

Setelah Maulana Hasanudin bermusyawarah dengan pengawalnya Syekh Muhamad Soleh. Syech muhamad soleh adalah merupakan murid dari Sunan ampel dan sunanunung jati yang mempunyai kesaktian mumpuni.

Musyawarah pun akhirnya disepakati yaitu, yang akan bertarung melawan ayam jago Prabu Pucuk Umun adalah Syekh Muhamad Sholeh yang menjelma menjadi ayam jago.

Baca Juga: Kesaktian Ayam Jago Sultan Hasanuddin, Penakluk Raja Sunda Prabu Pucuk Umun, Dimulainya Kesultanan Banten

Pertarungan tersebut dilakukan di lereng gunung karang. Prabu Pucuk Umun dan Syaikh Maulana Hasanuddin tidak hanya membawa Ayam Jago saja, melainkan membawa Pasukan untuk meramaikan dan menyaksikan pertarungan tersebut. bahkan pasukan satu sama lain membawa senjata, karna untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Prabu Pucuk Umun membawa Golok yang terselip di pinggangnya dan Tombak yang di genggamnya, namun Syaikh Maulana Hasanuddin hanya membawa sebilah Keris Pusaka milik Ayahnya, yakni Sunan Gunung Djati yang di warisi kepada Maulana Hasanuddin.

Duel dua ayam jago tersebut berlangsung sangat sengit saling serang satu sama lain. Tak hanya ayam jago saja sejatinya yang melakukan pertarungan, tetapi prabu pucuk umun dan sultan hasanudin pun bertarung secara batin. Mereka saling serang dengan ajian ilmu kanuragan yang mereka miliki dengan mentransfer energi ketubuh ayam jago andalan mereka.

Namun akhirnya ayam jago milik sultan hasanuddin yang merupakan jelmaan dari syech muhamad soleh lah yang memenangkan pertarungan.

Setelah memenangkan duel tersebut, Sontak para pengikut prabu pucuk umun terdiam tampak merasa kecewa. Pucuk Umun adalah seorang kestaria, ia menepati janjinya dengan menyerahkan tahta bupati Banten.

Selanjutnya, ia dan para pengikutnya mengasingkan diri dan membangun perkampungan baru di wilayah pedalaman selatan Banten.

Atas perintah Pucuk Umun, para pengikutnya diminta menjaga alam serta mengelola kawasan tersebut dengan cara para leluhur atau karuhun. Konon inilah yang menjadi awal mula Urang Kanekes yang dikenal juga dengan sebutan suku Baduy.

Demikianlah sejarah tentang kesaktian Sultan Maulana Hasanuddin Banten dan perannya dalam menyebarkan Agama Islam. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan tentang keunikan sejarah yang ada di Banten.***

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Bujang Gotri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah