"Kalau di kecamatan lain sudah bebas dari dolbon seperti Cipocok Jaya, kemudian Taktakan, dan Walantaka sebagian," ujarnya.
Menurut dia, masih banyaknya warga yang berperilaku dolbon lantaran sudah dianggap kebiasaan sehari-hari dan menjadi budaya.
Padahal perilaku tersebut menjadi salah satu penyebab datangnya penyakit di masyarakat.
"Sebenarnya rumah punya, keadaannya juga sebagian besar berada. Tapi karena sudah enak BAB di luar malah tidak dipentingkan padahal ini demi kesehatan," ucapnya.
Baca Juga: Tips Aman Penggunaan Obat Secara Mandiri, Perhatikan Hal Ini
Sementara itu Camat Serang Mashudi mengatakan, dari 12 Kelurahan yang ada di Kecamatan Serang sebagian besar masih berperilaku BABS.
Bahkan Kelurahan Kaligandu yang awalnya diduga bebas dolbon, setelah disisir ternyata masih banyak yang berperilaku buruk tersebut.
"Kalau paling banyak itu ada di Kelurahan Unyur. Tapi dari 12, ada 3 Kelurahan yang bebas dolbon. Yakni Kelurahan Serang, Lopang, dan Kota Baru," tuturnya. ***