1549852

10 Pahlawan dari Daerah Banten, Salah Satunya Sultan Ageng Tirtayasa

- 9 November 2022, 18:02 WIB
Ilustrasi 10 Pahlawan dari Banten.
Ilustrasi 10 Pahlawan dari Banten. /Tangkapan layar/YouTube Vebiku Channel

Ia adalah seorang ulama yang lahir di Kampung Tanara, Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten pada tahun 1815. Beliau dikenal luas sebagai Imam Besar dari Masjidil Haram, Mekkah dan dikenal dengan julukan Sayyidul Hijaz atau Penjaga Hijaz, sebuah wilayah di Barat Arab Saudi yang mencakup dua kota suci yaitu Mekkah dan Madinah.

Ia juga terkenal sebagai ulama besar yang memiliki banyak karya manuskrip yang disebarkan serta diterbitkan hingga ribuan kali tanpa royalti, dan wafat di Mekah pada 1879 kemudian dimakamkan disana. K.H Hasyim Asy’ari, Pendiri NU adalah salah satu muridnya.

7. Syekh Arsyad Thawil Al Bantani Al Jawi

Lahir pada tahun 1851 di Tanara, Kab. Serang, Banten dan meninggal pada 9 Maret 1934, ia adalah seorang ulama dan pejuang dari Cirebon yang ikut berjuang dalam Perang Cilegon sejak 9 Juli – 30 Juli 1888 bersama dengan Ki Wasyid, Tubagus Ismail dan para pejuang lain dari Banten. Ia adalah murid dari Syekh Nawawi Al Bantani.

8. Tubagus Ahmad Chatib Al Bantani

Juga dikenal dengan nama K.H. Tubagus Ahmad Chatib lahir di Pandeglang, Banten pada 1855 dan meninggal pada 19 Juni 1966 dan dimakamkan di kawasan Masjid Agung Banten. Ia adalah Residen Banten yang diangkat oleh Presiden Soekarno pada 19 September 1945.

Selain itu ia juga pernah duduk di Dewan Pertimbangan Agung, DPR Gotong Royong (DPRGR), juga di MPRS dan BPPK. Ia juga merupakan pencetus berdirinya Majelis Ulama, Perusahaan Alim Ulama (PAU), juga perguruan tinggi Universitas Islam Maulana Yusuf yang kita kenal sekarang sebagai IAIN Sunan Gunung Jati, Banten.

9. Nyimas Gamparan

Ia terkenal dalam Perang Cikande yang terjadi antara tahun 1829 – 1830. Perang terjadi karena Nyimas Gamparan yang memimpin puluhan pendekar wanita menolak tanam paksa atau Cultuurstelsel yang diwajibkan Belanda untuk penduduk pribumi.

Ia dan puluhan pejuang wanita bawahannya melakukan perang gerilya untuk melawan pasukan Belanda, dan memiliki markas persembunyian di wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Balaraja. Serangan – serangan yang dilakukan Nyimas Gamparan dan pasukannya sangat merepotkan Belanda.

Halaman:

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube Vebiku Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah