Network
KABAR BANTEN-Dalam pembentukan Kota Cilegon Banten mengalami beberapa masa, yang dimulai dari dari masa Sultan Ageng Tirtayasa pada tahun 1651.
Cilegon merupakan kampung kecil dibawah kekuasaan kerajaan Banten, pada masa itu Cilegon masih berupa tanah rawa yang belum banyak dihuni penduduk.
Dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube SINTRU bahwa, sejak masa keemasan Sultan Maulana Hasanuddin Banten dilakukan pembukaan daerah di Serang dan di Cilegon yang dijadikan daerah persawahan dan jalur perlintasan antara pulau Jawa dan Sumatera.
Sejak saat itu banyak pendatang yang menetap di Cilegon, hingga masyarakat Cilegon sudah menjadi heterogen disertai perkembangan yang sangat pesat.
Pada tahun 1816 dibentuk Distric Cilegon oleh Hindia Belanda dibawah Keresidenan Banten di Serang. Pada waktu itu rakyat Cilegon ingin membebaskan diri dari penindasan penjajahan Belanda.
Adapun puncak perlawanan rakyat Cilegon terhadap kolonial Belanda dipimpin oleh KH.Wasyid yang dikenal dengan pemberontakan Geger Cilegon 1888, tepatnya pada 19 Juli 1888.
Sedangkan pada tahun 1924 didistric Cilegon sudah berdiri perguruan pendidikan yang berbasis Islam yaitu perguruan Al-Khairiyah dan Madrasah Al- Jauharotunnaqiyah Cibeber. Dari perguruan pendidikan tersebut melahirkan tokoh tokoh pendidikan yang berbasis Islam di Cilegon.
Memasuki era 1962 di Cilegon berdiri sebuah pabrik baja bernama Trikora yang merupakan babak baru era baru industri di wilayah Cilegon Banten.
Industri baja Trikora ini berkembang pesat setelah keluar peraturan pemerintah no 35 tahun 1970 tanggal 31 Agustus 2970 yang yang mengubah pabrik baja Trikora menjadi PT Krakatau steel berikut anak perusahaannya.
Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya, seperti perdagangan, jasa, serta jumlah penduduk yang terus meningkat.
