"Saya mendapat Rp1,2 juta dan setelah dipotong biaya bahan bakar, makan, rokok, dan setoran ke juragan pemilik perahu bisa bawah uang bersih ke rumah Rp200 ribu," kata Ujang.
Begitu pula nelayan TPI Binuangeun, Acuy (50 tahun), mengatakan sudah beberapa hari melaut dengan menggunakan perahu kincang serta dilengkapi alat tangkap rawe atau pancing. Nelayan merasa lega setelah cuaca normal bisa kembali melaut.
Bahkan, Acuy pada Rabu pagi WIB, berhasil membawa uang Rp 300 ribu bersih setelah dipotong retribusi dan bahan bakar minyak, usai melaut. Beruntung, tangkapan ikan saat ini melimpah, karena dipastikan sudah tiba musim selatan.
Biasanya, ujar dia, musim selatan itu ikan-ikan dari Afrika berimigrasi untuk berkembang biak di perairan Samudra Hindia.
"Kami sudah empat hari melaut bisa membawa uang bersih Rp300-450 ribu per hari," kata Acuy.***