Jaksa Masuk Pesantren, Kejari Pandeglang Gandeng National Geographic Indonesia Edukasi Santri Cegah Hoax

- 19 Januari 2023, 17:41 WIB
Melalui program Jaksa Masuk Pesantren, Kejari Pandeglang edukasi santri cegah hoax.
Melalui program Jaksa Masuk Pesantren, Kejari Pandeglang edukasi santri cegah hoax. /Kabar Banten/Aldo Marantika

KABAR BANTEN - Guna mencegah penyebaran konten berbau sara dan hoax, Kejaksaan Negeri atau Kejari Pandeglang menggandeng National Geographic Indonesia dalam mengedukasi para santri melalui program Jaksa Masuk Pesantren (JMP), di Pondok Pesantren Kun Karima Kabupaten Pandeglang, Kamis 19 Januari 2023.

Kepala Kejari Pandeglang Helena Octavianne mengatakan, selain mengenalkan hukum, dalam program Jaksa Masuk Pesantren (JMP) kali ini, pihaknya juga menggandeng National Geographic Indonesia untuk mengedukasi para santri tentang penulisan konten yang tidak bertentangan dengan hukum.

"Sesuai dengan perintah Jaksa Agung, kami hadir ditengah-tengah masyarakat untuk memberikan penyuluhan tentang hukum, yang mana kami juga menggandeng dari National Geographic Indonesia untuk memberikan materi tentang penulisan konten yang tidak bertentangan dengan hukum dan tidak terjadi lagi pelanggaran UU ITE dan lain sebaginya," kata Helena.

Baca Juga: Jaksa Masuk Pesantren, Kejari Pandeglang Berikan Penyuluhan Hukum Kepada Santri

Dikatakan Helena, kegiatan ini bertujuan untuk melahirkan penulis-penulis konten muda yang paham akan hukum, sehingga kedepan para santri dapat mengedukasi masyarakat luas.

"Membuat konten itu tidak boleh berbau sara atau hoax dan lain sebaginya. Maka dari itu, kita berharap kedepan akan muncul para penulis-penulis muda dari pesantren yang karya-karyanya bisa mendunia,"ungkapnya.

Sementara itu, Socio Eco Journalist National Geographic Indonesia Didi Kasim menilai, bahwa kegiatan ini merupakan sebuah inovasi baru didunia pendidikan untuk mengedukasi para santri di Pesantren.

"Awalnya saya tidak menduga bahwa kegiatan ini bisa dilakukan di pesantren, jadi menurut saya ini merupakan sebuah inovasi pendidikan untuk mengangkat minat bertutur atau story telling anak-anak melalui sebuah konten tulisan,"kata Didi.

Selain itu, kegiatan ini juga dapat membuka sudut pandang para santri tentang penulisan konten yang sesuai dengan kaidah penulisan. Serta tidak bertentangan dengan hukum.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x