Network
CILEGON, (KB).- PT Perusahaan Daerah Air Minum atau PDAM Cilegon Mandiri mulai membahas penyesuaian tarif baru, untuk diberlakukan pada 2020.
Langkah tersebut, diambil untuk menjaga kesinambungan pelayanan air bersih terhadap masyarakat serta menjaga kualitas, kuantitas, dan kontinuitas distribusi air bersih untuk masyarakat Kota Cilegon. Hal tersebut, dikatakan Direktur PDAM-CM Encep Nurdin, Rabu (18/9/2019).
Sebelumnya, perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut melakukan penyesuaian tarif pada 2016. Hingga 2019 ini, tarif yang berlaku sesuai hasil perhitungan tiga tahun lalu.
"Terakhir kami memberlakukan kenaikan tarif itu, tiga tahun lalu," katanya.
Menurut dia, berdasarkan pembahasan dan perhitungan sementara, besaran penyesuaian tarif diperkirakan rata-rata kenaikan untuk semua kelompok pelanggan, meliputi sosial, rumah tangga, dan niaga masih di bawah angka 8 persen.
"Untuk rupiahnya itu, kenaikan rata-rata antara Rp 100 hingga Rp 200 per meter kubik," ujarnya.
Ia memastikan, persentase angka kenaikan tidak diberlakukan secara signifkan, sehingga membebani masyarakat pelanggan. Pihaknya memerhatikan kemampuan ekonomi atau daya beli masyarakat yang secara umum masih belum stabil, mengingat adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang menaikkan harga pada sejumlah sektor seperti BBM dan komiditas dalam beberapa tahun terakhir.
“Dalam menyesuaikan tarif baru nanti, kami tidak mau membebani masyarakat terlalu berat. Maka, besaran perhitungan yang kami lakukan sangat berhati-hati, penuh pertimbangan, masukan, dan kajian mendalam berbagai aspek,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Hubungan Pelanggan PDAM-CM Prilio Ristya menuturkan, kebijakan kenaikan tarif harus dilakukan. Namun begitu, PT PDAM CM tetap memberikan subsidi, terutama untuk pelanggan golongan rumah tangga A dan sosial.
