"Kami tentu akan memproses secara hukum jika ditemukan penimbunan minyak goreng, karena tahun 2022 ditemukan penimbunan minyak goreng sebanyak 25 ton," katanya.
Baca Juga: Pasar Gajrug Masih Sepi Pembeli Usai Diresmikan 2022 Lalu, Begini Penjelasan Disperindag Lebak
Sementara itu, seorang agen minyak goreng di Pasar Rangkasbitung, Yadi (40) , mengaku sejak sebulan terakhir distribusi minyak goreng dari produsen mengalami keterlambatan.
Namun, kata dia,beruntung tidak sampai menimbulkan kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Biasanya, sehari dipasok minyak goreng sebanyak 10 ton, namun kini bisa menjadi dua hari menerima distribusi dari produsen.
"Kami belum mengetahui penyebab keterlambatan pasokan minyak goreng dari produsen itu," kata Yadi.
Sejumlah konsumen yang mengunjungi pasar Rangkasbitung mengaku, untuk memperoleh minyak goreng curah maupun kemasan di pasar setempat tidak kesulitan, begitupun dengan harganya relatif stabil.
“ya saat ini kami tidak kesulitan memeroleh minyak goreng curah maupun kemasan di pasar setempat. Begitupun dengan harga beli relatif stabil,” kata Yuyu (49) warga Rangkasbitung. ***