Distribusi Minyak Goreng di Lebak Alami Keterlambatan, Begini Kondisi Stok di Sejumlah Pasar

- 7 Februari 2023, 06:50 WIB
Distribusi  minyak goreng di Lebak mengalami keterlambatan
Distribusi minyak goreng di Lebak mengalami keterlambatan /Kabar Banten/Nama Djumhana/

KABAR BANTEN - Distribusi minyak goreng dari produsen di Kabupaten Lebak,  mengalami keterlambatan sehingga pasokan ke sejumlah pasar berkurang.

"Kami membantah persediaan minyak goreng terjadi kelangkaan, tetapi pendistribusiannya itu yang mengalami keterlambatan," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Setiawan,  di Lebak, Senin 6 Februari 2023.

Menurut  Dedi, untuk  persediaan minyak goreng baik jenis curah maupun kemasan di Kabupaten Lebak relatif aman dan harga relatif stabil. Namun, saat ini pasokan minyak goreng mengalami keterlambatan.

Karena itu, pihaknya meminta produsen minyak goreng mempercepat distribusi, sehingga permintaan konsumen terpenuhi.

Baca Juga: Lebak Kekurangan Ratusan Penyuluh Peternakan, Begini Dampaknya

"Kami sudah menyampaikan surat ke produsen minyak goreng yang kebanyakan dari luar daerah agar distribusi berjalan lancar," katanya

Menurut dia, saat in harga minyak goreng di pasaran relatif stabil. Jenis minyak curah dijual Rp14.500/ liter dan minyak kemasan Rp18.000.

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pemantauan dan pengawasan minyak goreng di sejumlah pasar tradisional agar tidak terjadi penimbunan, terlebih menghadapi Ramadhan.

Bahkan, pihaknya bersama kepolisian setempat mendatangi agen minyak goreng, namun belum ditemukan oknum penimbunan.

"Kami tentu akan memproses secara hukum jika ditemukan penimbunan minyak goreng, karena tahun 2022 ditemukan penimbunan minyak goreng sebanyak 25 ton," katanya.

Baca Juga: Pasar Gajrug Masih Sepi Pembeli Usai Diresmikan 2022 Lalu, Begini Penjelasan Disperindag Lebak

Sementara itu,  seorang agen minyak goreng di Pasar Rangkasbitung, Yadi (40) , mengaku sejak sebulan terakhir distribusi minyak goreng dari produsen mengalami keterlambatan.

Namun, kata dia,beruntung tidak  sampai menimbulkan  kelangkaan minyak goreng di pasaran.

Biasanya, sehari dipasok minyak goreng sebanyak 10 ton, namun kini bisa menjadi dua hari menerima distribusi dari produsen.

"Kami belum mengetahui penyebab keterlambatan pasokan minyak goreng dari produsen itu," kata Yadi.

Sejumlah konsumen  yang mengunjungi pasar Rangkasbitung mengaku,    untuk memperoleh  minyak goreng curah maupun kemasan di pasar setempat tidak kesulitan, begitupun dengan harganya relatif stabil.

“ya saat ini kami tidak kesulitan memeroleh minyak goreng curah maupun kemasan di pasar setempat. Begitupun dengan harga beli relatif stabil,” kata Yuyu (49) warga Rangkasbitung. ***

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x