Network
KABAR BANTEN - Sebanyak 96.055 ton sampah di Kota Serang selama kurun tahun 2022 tidak terkelola. Jika dipersentasekan dari jumlah sampah seberat 209.672 ton, maka sampah yang tak terkelola tersebut mencapai 45,8 persen.
“Ini sumber data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN). Jadi masih banyak sampah di Kota Serang belum dikelola,” kata Kepala Pusat Kajian Pengelolaan Persampahan Universitas Banten Jaya Alamsyah Basri pada pertemuan di kampus Unbaja II, Kamis 9 Februari 2023.
Pertemuan dengan berbagai elemen mambahas tentang optimalisasi peran masyarakat dalam kolaborasi penanggulangan sampah di Kota Serang.
Pertemuan dibuka Warek III Unbaja Nelly Hartika, Kepala LP3M Unbaja Ade Sumiardi, perwakilan Dinas LH Kota Serang Anita Viliana, Wakil Ketua Baznas Banten Mulyadi, perwakilan Dompet Dhuafa, Bank Indonesia Banten, dan Pemimpin Redaksi Kabar Banten Maksuni Husen.
Alamsyah menuturkan banyak sampah yang tidak terkelola tersebut, antara lain karena keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce Reuse Recycle atau TPS 3R banyak yang tidak aktif.
“ Di Kota Serang ada 12 TPS 3R, namun yang aktif hanya 2 TPS,” katanya. Berangkat dari permasalahan itu, setelah dilakukan kajian hukum dengan mengacu pada Perda No 7 Tahun 2021 tentang Pengelolaan Sampah, maka Unbaja menginisiasi kolaborasi kemitraan penanggulangan sampah di Kota Serang,” katanya.
Alamsyah mengatakan fokus dalam pengelolaan sampah data sampah yang tidak terkelola dari sampah rumah tanggap sebanyak 41.186 ton.
Ia menuturkan kolaborasi dalam pengelolaan sampah yakni pada revitalisasi 5 TPS 3R dengan pendekatan tematik dan ekonomi sirkular.
