Wali Kota Cilegon Mendadak Terbang ke Manado, Bawa Beberapa Orang, Helldy Agustian Ungkap Tujuannya

- 11 Februari 2023, 19:08 WIB
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat berziarah ke makam KH Arsyad Thowil di Manado.
Wali Kota Cilegon Helldy Agustian saat berziarah ke makam KH Arsyad Thowil di Manado. /Dokumen Helldy Agustian

KABAR BANTEN - Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mendadak terbang ke Manado Jumat, 9 Februari 2023 kemarin.

Kepergian Wali Kota Cilegon Helldy Agustian yang mendadak serta membawa sejumlah orang menimbulkan tanda tanya.

Orang nomor satu di Kota Cilegon, Helldy Agustian membawa beberapa orang, salah satunya adalah peneliti sejarah Mufti Ali.

Diperoleh keterangan apabila Wali Kota Cilegon Helldy Agustian hendak berkunjung ke buyutnya, KH Arsyad Thowil yang merupakan salah satu pejuang Geger Cilegon yang dibuang ke Manado.

Dalam beberapa hari, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian menginap bersama rombongan dan melakukan penelitian sejarah.

Diketahui, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian mendorong dua orang tokoh penting sejarah Geger Cilegon yakni KH Wasyid dan KH Arsyad Thowil untuk dijadikan pahlawan nasional.

Bahkan, dorongan untuk dijadikan pahlawan nasional pernah diungkapkan oleh Wali Kota Cilegon Helldy Agustian beberapa waktu lalu saat bertemu dengan Wapres Maruf Amin.

"Ini kelanjutan saya setelah menghadap Pak Wapres dan saya bercerita tentang pejuang geger Cilegon yang ada dibuang di Manado," kata Helldy Agustian melalui WhatsApp, Sabtu 10 Februari 2023.

Ia menuturkan, Pemkot Cilegon akan mengajukan dua tokoh pejuang geger Cilegon tersebut untuk dijadikan sebagai pahlawan nasional.

"Alhamdulillah, Pak Wapres setuju, makanya saya beserta ahli sejarah kembali mengunjungi ke Manado. Karena buyut saya, KH Arsyad Thowil dimakamkan di Manado," ujarnya.

Wali Kota Cilegon Helldy Agustian melanjutkan, pihaknya membawa bukti-bukti termasuk catatan dan data koran dimana buyutnya ada dalam berita.

"Iya, termasuk saya bawa data koran tempo dulu. Dimana buyut saya, KH Arsyad Thowil, masuk dalam koran tersebut," tutur Helldy Agustian.

Sementara itu, sejarawan Profesor Mufti Ali, ketika dikonfirmasi membenarkan dirinya tengah mengadakan penelitian.

"Iya benar, saya tengah mengadakan penelitian dua tokoh Cilegon yang berjuang dalam sejarah Geger Cilegon yakni Ki Wasyid dan KH. Arsyad Thowil," ucap profesor Mufti Ali melalui WhatsApp.

Profesor Mufti Ali melanjutkan, sumber primer yang dilakukan selan kunjungan juga didapat dari koran tahun 1888 dan arsip-arsip di negara Belanda.

"Untuk sumber lisan dari keluarga KH Arsyad Thowil tentang riwayat perjuangan di Manado semasa da pasca penahanan sebagai wakil," kata Profesor Mufti Ali.

"Kemudian tim saya di Manado sejak 10 hari yang lalu. Senin kembali ke Banten. Dan April 1-8 rencana penyisiran kembali arsip-arsip di Belanda. Untuk deadline kami targetkan 30 April," sambung Profesor Mufti Ali.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah