"Rencananya memang pembangunan Stasiun Rangkasbitung akan dilaksanakan tahun ini. Tahun lalu tahap satu sudah kami lakukan menggunakan APBN. Sekarang menggunakan SBSN jadi secara multiyears dari 2023 akan sampai tahun 2024," jelasnya.
Sementara itu Asisten Daerah II Lebak, Ajis Suhendi, mengatakan Pemkab Lebak mendukung rencana revitalisasi Stasiun Rangkasbitung. Dia meminta ada unsur kearifan lokal di area stasiun sebagai ciri khas daerah.
"Gimana caranya mengakomodasi kearifan lokal baik itu bentuk atau ornamennya. Tadi kan disebutkan leuwit Baduy, batik Lebak, bisa ditempatkan di sana sehingga ketika kita melihat tanpa membaca pun sudah tahu kalau ini di Rangkasbitung," kata Ajis.
Ajis berharap pembangunan stasiun tersebut bisa meningkatkan jumlah kunjungan ke Lebak. Pemkab Lebak juga akan membenahi area di sekitar stasiun agar tidak kumuh.
"Ketika turun melihat pasar yang semrawut kan PR (pekerjaan rumah) kita yang harus dibenahi, stasiun bagus tapi masuk ke lingkungan luarnya begitu kan nggak enak juga. Ya secara bertahap kita tata, terminalnya juga," jelasnya.***