Ia mengatakan, panen raya Padi Huma di wilayahnya di Kecamatan Gunungkencana hingga puluhan hektare di lahan milik Perum Perhutani dengan petani Baduy mencapai ratusan orang.
Masyarakat Suku Baduy menempati lahan milik negara itu untuk dijadikan areal pertanian tanaman padi huma dengan sistem tumpang sari bersama tanaman sayuran, palawija dan tanaman keras.
"Kami merasa bersyukur hasil panen padi huma tidak terserang hama, karena curah hujan sejak Desember 2022 lalu cukup tinggi hingga menyuburkan lahan pertanian," kata Santa.
Begitu juga Kubil (50) seorang petani suku Baduy asal kampung Kadu Ketug , dia mengaku panen padi huma tahun ini cukup bagus karena didukung curah hujan tinggi.
Kemungkinan panen padi huma bisa menghasilkan sebanyak 30 karung dari lahan 5.000 meter dan bisa memenuhi kebutuhan pangan selama setahun.
Baca Juga: Tiba di Kawasan Baduy, Anies Baswedan Dipasangkan Ikat Kepala, Ini Teriakan yang Berkumandang
"Kami selain menanam padi huma juga menanam budi daya umbi-umbian, pisang dan jagung," katanya.
Kepala adat yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija mengatakan, selama ini, masyarakat Baduy belum pernah mengalami kelaparan maupun kerawanan pangan.
Sebab, hasil produksi beras dari bercocok tanam di ladang melimpah dan surplus juga hasil panen padi huma tidak dijual, namun disimpan di lumbung pangan atau rumah leuit.