DPR Desak Pemerintah Percepat Pemerataan Tenaga Listrik

- 6 Agustus 2020, 10:28 WIB
ilustrasi listrik
ilustrasi listrik /

Baca Juga: Pemerintah Ringankan Tarif Listrik Akibat Terdampak Covid-19

"Bukan sekadar penerangan, tapi jadi faktor kegiatan produksi dan produktifitas masyarakat. Misalnya untuk mesin-mesin tepat guna di pedesaan," tuturnya.

Dampak tidak meratanya elektrifikasi juga berdampak pada sektor pendidikan. Konkritnya, di masa pandemi COVID-19 ini, banyak sekolah yang kesulitan dalam menjalankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Tercatat, ada 8.522 sekolah di seluruh Indonesia yang memiliki listrik. Sementara 42.159 sekolah belum mendapatkan akses internet.

Praktisi pendidikan Indra Charismiaji mengatakan bahwa dunia pendidikan saat ini telah memasuki era digital. Oleh sebab itu, menjadi permasalahan besar jika masih ada sekolah-sekolah di Indonesia yang  belum teraliri listrik.

Krisis listrik warga Pulau Tunda

Minggu 2 Agustus 2020 malam, ba'da sholat magrib sejumlah anak sekolah dasar (SD) dan anak sekolah menengah pertama (SMP) menuju rumah Ustaz Kusnadi, di Kampung Pulau Tunda, Desa Wargasara, Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten, untuk belajar mengaji.

Kala itu, rumahnya gelap gulita karena tidak ada penerangan listrik. Dengan penerangan seadanya, yakni lilin kegiatan belajar mengajar ngaji tetap digelar, terlihat para santri dengan hikmat dan serius ketika melantunkan ayat-ayat suci alquran.

"Sudah tiga minggu daerah kami (Pulau Tunda) gelap gulita, listrik tidak ada. Tidak tahu sampai kapan kegelapan ini akan berlangsung di wilayah kami. Walaupun hanya pake penerangan lilin kami tetap semangat untuk belajar mengaji supaya bisa membaca alquran," kata Yoga, bocah pelajar kelas empat SD tersebut.

Baca Juga: Ikuti Program Kemenaker, Korban PHK Diprioritaskan

Halaman:

Editor: Rifki Suharyadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x