"Waduk Karian katanya sudah jadi, kemungkinan direndam akhir tahun ini, makanya sekarang pohon-pohon ditebangin, rumah udah pada ditinggalin. Sekarang kosong sudah nggak ada penghuni lagi," tuturnya.
Dia mengaku, sedih harus pindah dari tanah kelahirannya. Menurutnya, uang ganti rugi yang didapat tidak bisa membayar memori selama hidup di Kampung Susukan.
Baca Juga: Sepuluh Tahun Sejak Terkena Gusuran Proyek Waduk Karian, Begini Kondisi Warga Cikapas Maja Lebak
Abdul mendapat uang ganti rugi sekitar Rp 330 juta dari bangunan rumah. Paling tinggi uang ganti rugi yang didapat warga di kampung ini sekitar miliaran rupiah.
"Kehidupan kami tadinya senang, adem. Kami bersukacita di sini, selalu bersama yang tadinya bersatu, bersama-sama sekarang pada mencar, ya sedih," jelasnya.
Selain ganti rugi pada harta pribadi, warga mendapat pengganti dari fasilitas umum yang hilang. Fasilitas itu seperti masjid, majelis, madrasah, musola, sekolah dasar (SD), maupun sekolah menengah pertama (SMP).
"Kalau sekolah sudah ada pengganti tapi bukan di Desa Bungur Mekar, di desa tetangga," pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Asisten Daerah II Bidang Ekonomi dan Pembangunan pada Setda Lebak Ajis Suhendi membenarkan Waduk Karian akan segera dialiri air. Rencananya, pengairan akan dimulai September tahun 2023 ini.
Ajis menjelaskan Waduk Karian memiliki luas 2.226,44 ha. Luas waduk tersebut setara dengan luas 12 desa.