KABAR BANTEN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak atau BPBD Lebak menyiagakan tiga truk tangki untuk menyalurkan bantuan air saat menghadapi musim kemarau.
"Kami siap menyalurkan distribusi pasokan air bersih ke lokasi-lokasi yang mengalami kekeringan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agust Riza Faesal di Lebak, Kamis 11 Mei 2023.
Dia menjelaskan, tiga truk tangki yang disiagakan BPBD Lebak untuk menyalurkan bantuan air bersih kapasitasnya masing-masing 6.000 liter.
Agust mengatakan BPBD akan bergerak cepat menyalurkan bantuan air bersih ke daerah-daerah yang mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih pada musim kemarau.
Untuk wilayah Kabupaten Lebak yang rawan mengalami kekeringan selama musim kemarau, menurut dia, terdiri atas Kecamatan Sajira, Muncang, Cipanas, Cibadak, Warunggunung, Banjarsari, Cimarga, Cirinten, Bojongmanik, Cihara, Cilograng, dan Wanasalam.
Agust meminta warga yang wilayahnya mengalami kekeringan dan kesulitan air bersih mengajukan permintaan bantuan air bersih ke pemerintah kabupaten melalui pemerintah desa dan kecamatan.
Baca Juga: Puncak El Nino Diprediksi Agustus, 18 Desa di Lebak Rawan Krisis Air Bersih
Selain menyiapkan bantuan air bersih, BPBD Lebak menyiapkan peralatan evakuasi dan barang-barang bantuan lain yang diperlukan dalam upaya penanganan dampak bencana selama musim kemarau.
"Kami minta warga pada musim kemarau agar meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Sementara itu sejumlah warga di Lebak juga sudah mulai merasakan cuaca panas dan kering dalam sepekan terakhir.
“ Wah kondisi cuaca saat ini sangat panas mas, saya kegerahan mungkin ini pertanda sudah masuk musim kemarau,” Kata Heri (45) warga yang tinggal di Rangkasbitung.
Baca Juga: Catat! Berikut Daftar Wilayah yang Akan Dilanda Awal Musim Kemarau di Provinsi Banten
Dia menyebutkan, dengan masuknya musim kemarau ini pihaknya bersama warga mulai melakukan kegiatan kerja bakti bersih-bersih lingkungan dengan membersihkan sampah.
“Kegiatan bersih-bersih penting dilakukan agar lingkungan tidak menjadi kotor dan bau.
Sementara Sumanta (55), warga Cimarga di Kabupaten Lebak, mengaku tidak berani membakar sampah sisa pembukaan ladang selama musim kemarau. Hal ini khawatir memicu terjadinya kebakaran
"Sisa pembukaan ladang sengaja kami biarkan dan tidak dibakar karena khawatir terjadi kebakaran," katanya.***