Siswa di Sekolah Negeri Kota Serang Terpaksa Belajar di Lantai, Ruang Kelas hingga Toilet tak Berfungsi

- 30 Mei 2023, 13:30 WIB
Kondisi ruang kelas di SDN Tanjung Ilir, Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang yang saat ini kondisinya memprihatinkan. Bahkan, para siswa terpaksa belajar di lantai karena bangku dan meja belajar rusak.
Kondisi ruang kelas di SDN Tanjung Ilir, Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang yang saat ini kondisinya memprihatinkan. Bahkan, para siswa terpaksa belajar di lantai karena bangku dan meja belajar rusak. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sejumlah siswa di salah satu sekolah negeri di Kota Serang terpaksa belajar di lantai, bahkan ruang kelas hingga toilet sekolah mereka tidak berfungsi.

 

Para siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tanjung Ilir Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan, Kota Serang Banten terpaksa harus belajar di atas lantai ruang kelas karena bangku dan meja yang biasa mereka gunakan rusak.

Bahkan, perpustakaan hingga toilet sekolah pun rusak dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Baca Juga: Dewan Minta Dindikbud Kota Serang Petakan dan Telusuri Penyebab Siswa Putus Sekolah

Kepala SDN Tanjung Ilir, Kelurahan Sayar, Kecamatan Taktakan Saepudin mengatakan, akibat kondisi bangunan yang mengkhawatirkan serta meja dan kursi tak memadai, para siswa siswi di sekolah tersebut terpaksa belajar di atas lantai ruang kelas yang rusak.

Kerusakan juga bukan hanya pada ruang kelas dan mebeler, kondisi toilet sekolah pun tak berfungsi beberapa tahun ini, sejak pandemi melanda.

"Ini juga mereka (siswa-siswi) harus belajar di lantai tanpa ada meja dan kursi yang memadai. Kondisi ruang kelas hampir semuanya rusak parah, terus masalah lainnya itu juga toilet yang tidak berfungsi sejak covid-19 lalu," katanya, Senin 29 Mei 2023.

Dia menjelaskan, SDN Tanjung Ilir hanya memiliki empat bangunan gedung atau ruangan, yang terdiri dari ruang kelas satu sampai kelas empat menggunakan dua gedung atau ruangan.

Kemudian, satu gedung atau ruangan digunakan untuk ruang kelas lima dan enam, serta satu ruangan digunakan sebagai ruang guru dan satu ruangan lagi dimanfaatkan untuk perpustakaan sekolah yang saat ini kondisinya memprihatinkan.

"Sama ruang perpustakaan juga satu. Jadi sekolah ini sebenarnya mendapat bantuan pembangunan tahun 2011. Tapi, satu tahun setelah pembangunan, justru bangunan mulai pada rusak lagi, dan sampai sekarang belum ada tindakan perbaikan," ujarnya.

Hal itu terungkap ketika Saepudin ditunjuk sebagai Kepala Sekolah SDN Tanjung Ilir pada 2022 lalu, dan dia mengaku prihatin melihat kondisi sekolah serta muridnya yang harus belajar dengan segala keterbatasan.

"Makanya, saya berusaha mengajukan perbaikan, dan tahun ini bangunan baru akan segera dibangun. Semua progres perbaikan nanti akan dilakukan oleh pemerintah (Dindikbud)," tuturnya.

Baca Juga: Terlanjur Melanggar Sumpah Atas Nama Allah? Begini Cara Menebusnya Kata Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya

Awalnya, dikatakan dia, pihak sekolah berencana untuk melakukan perbaikan secara mandiri untuk ruang perpustakaan dengan memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

Sebab, perpustakaan menjadi salah satu kebutuhan para siswa untuk menambah ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran.

"Rencananya, perbaikan secara bertahap menggunakan anggaran sekolah. Kami juga sudah mengusulkan perbaikan sekolah, termasuk permintaan pengadaan meja dan bangku. Harapan besar, perbaikan sekolah bisa direalisasikan tahun ini," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Serang Tb Suherman memastikan, perbaikan SDN Tanjung Ilir dilakukan tahun ini sesuai perencanaan penganggaran yang diusulkan tahun 2022 lalu.

Sebab, usulan perbaikan sekolah dasar Tanjung Ilir Taktakan telah dianggarkan pada 2019-2020.

Namun, karena adanya Covid-19 anggaran tersebut tertunda dan dianggarkan kembali pada tahun 2022 kemarin, sehingga baru bisa dikerjakan tahun ini.

"Saya memastikan SDN Tanjung Ilir dikerjakan tahun 2023 ini. Dengan anggaran sekitar Rp300 juta lebih untuk merehabilitasi sekolah tersebut. Karena kondisi tembok, lantai, hingga atap dalam keadaan rusak parah. Termasuk pengadaan mebeler. Saat ini sedang dalam proses lelang untuk rehabnya," ujarnya.

Dia menjelaskan, terdapat tiga kategori kerusakan sekolah yang sebenarnya dapat dialokasikan oleh pihak sekolah di masing-masing wilayah.

Seperti, kategori rusak ringan bisa dilakukan oleh pihak sekolah dengan menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS).

"Kalau tanjung ilir rehab berat dan sedang, makanya dengan anggaran yang ada kami lakukan perbaikan di sekolah tersebut," tuturnya.

Baca Juga: Cocok Buat Liburan Anak, Berikut Ini Rekomendasi Museum Edukatif di Indonesia, Instagramable Banget

Dia mengaku, sejak dirinya menjabat sebagai Kepala Dindikbud Kota Serang belum pernah bertemu langsung dengan Kepala Sekolah SDN Tanjung Ilir.

Namun, pihaknya tetap melakukan penganggaran karena laporan kerusakan sudah masuk jauh hari sebelumnya.

"Memang laporannya sudah masuk. Makanya saya menindaklanjuti untuk melaksanakan rehabilitasi," ucapnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x