Kabupaten Serang Terancam Alami Kelangkaan Tenaga Pertanian

- 18 Agustus 2020, 06:35 WIB
Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana
Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana /Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Pihak Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Serang menilai wilayahnya terancam negalami kelangkaan tenaga pertanian, khususnya dari tenaga anak-anak muda karena saat ini mereka lebih tertarik ke sektor jasa dan industri. Untuk itu Distan Kabupaten Serang berupaya mengarahkan generasi milenial tersebut agar mau bertani, diantaranya dengan pendekatan pemanfaatan teknologi.

Kepala Distan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, di masa sekarang tenaga untuk memanen padi makin langka. Anak muda pada lari ke sektor jasa atau industri. “Sekarang kalau di lihat buruh-buruh tandur itu yang memanen ibu-ibu. Mereka semuanya sudah tua. Jadi kita akan mengalami kelangkaan tenaga pemuda itu di pertanian," ujarnya kepada Kabar Banten belum lama ini.

Oleh karena itu, menurut Zaldi, pihaknya terus mencari solusi atas permasalahan tersebut, salah satu solusinya yakni Distan Kabupaten Serang sedang berupaya mengarahkan para milenial untuk kembali ke desa dan mau bertani."Kita ingin anak muda mau turun lagi bertani.  Tapi dengan konsep yang berbeda, pendekatannya lebih kepada teknologi, dengan management yang berbeda," tuturnya.

Baca Juga: Selain Pantai Anyer-Cinangka, Kabupaten Serang Punya Wisata ini yang Bakal Dijadikan Unggulan

Apalagi, kata Zaldi, karena adanya Covid-19 banyak perusahaan-perusahaan yang colaps akhirnya memberhentikan tenaga kerjanya.  Hal tersebut membuat banyak milenial kehilangan pekerjaan. Oleh karena itu, pihaknya ingin memberdayakan pemuda di desa yang kehilangan pekerjaan untuk mampu memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsitan). “Kita sedang bekerja sama dengan kades-kades (Kepala desa),  sekolah-sekolah,” katanya.

Zaldi mengatakan, kedepan Distan ingin Alsitan diberikan  ke desa dan nanti para milenial di desa-desa itu diberdayakan untuk melayani para kelompok tani. “Sehingga hal tersebut diharapkan mampu mengefisiensikan alat. Selain itu, para petani juga tidak usah lagi berfikir untuk mengolah lahan atau alat panen ini. Pokoknya, tanam, pupuk. Nantinya ketika mengolah tingal angkat telephone, kontak pemuda milenial ini untuk mengolah,"ujarnya.

Menurut Zaldi, pemberdayaan milenial sebagai upaya efisiensi Alsintan yang terbatas. Tahun ini anggaran Distan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni berkurang hingga Rp 3 milyar lebih dari yang awalnya sekitar Rp 6 milyar lebih.  Hal tersebut berpengaruh terhadap berkurangnya jenis dan kuantity pengadaan Alsitan di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Tersambar Petir‎, Tiga Orang Meninggal Dunia dan 11 Luka Bakar ‎

Zaldi mengungkapkan, anggaran untuk pengadaan Alsitan berkurang akibat adanya refocusing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19. Sehingga pengadaan alat dari dana APBD murni semuanya tertunda.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x