Waduh, di Kabupaten Serang 20 Ekor Sapi Terjangkit Penyakit LSD, di Kecamatan Ini Terbanyak

- 8 Juni 2023, 10:22 WIB
Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Serang Tutur Kristanto saat melakukan penanganan terhadap sapi di Kecamatan Cikande yang  terjangkit LSD.
Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan DKPP Kabupaten Serang Tutur Kristanto saat melakukan penanganan terhadap sapi di Kecamatan Cikande yang terjangkit LSD. /Dok. DKPP Kabupaten Serang


KABAR BANTEN - Penyakit Lumpy Skin Disease atau penyakit LSD pada sapi ditemukan di Kabupaten Serang.

Ada 20 ekor sapi milik peternak mandiri yang terjangkit penyakit LSD di Kabupaten Serang.

20 ekor sapi terjangkit penyakit LSD tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni Cikande, Padarincang dan Tirtayasa.

Baca Juga: Jelang Musim Kurban, 332 Sapi di Wilayah Banten Terjangkit Penyakit LSD

Kepala UPTD Pusat Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian atau DKPP Kabupaten Serang Tutur Kristanto mengatakan, ada 20 ekor sapi yang sempat terjangkit penyakit LSD.

Dari jumlah tersebut kasus terbanyak di Kecamatan Cikande dengan 18 ekor, Padarincang satu ekor dan Tirtayasa satu ekor.

"Sudah lama, sudah sembuh semua. Tanggal 20 - 24 Maret 2023 (terpaparnya)," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 7 Juni 2023.

Ia mengatakan, sapi yang terpapar tersebut berada di beberapa desa di peternakan milik perorangan atau mandiri dengan populasi kecil.

Semua sapi tersebut sudah ditangani dengan diberikan pengobatan berupa anti biotik, anti radang dan vitamin.

"Kemudian penyemprotan disinfeksi juga, kita juga akan ada vaksinasi LSD," ucapnya.

Ia mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran terhadap asal muasal terjangkitnya LSD di Kabupaten Serang.

Penyakit LSD bisa terjadi melalui kontak langsung, atau melalui media lalat, nyamuk dan lainnya.

"Sedang kan lalat nyamuk radius bisa berapa kilometer jauh. Jadi belum tahu kena dari mana. Penelusuran agak sulit," katanya.

Sementara untuk ternak baru datang belum ada yang terpapar LSD. Sesuatu yang mengherankan justru ternak yang terpapar adalah yang sudah dipelihara sejak lama di Kabupaten Serang.

"Makanya kita bingung kenanya darimana masih diselidiki. Karena bisa dari lalu lintas kemungkinan," ucapnya.

Baca Juga: Verifikasi Administrasi, KPU Kabupaten Serang Temukan Ada Bacaleg Ganda dan Belum Lengkapi Dokumen Pendaftaran

Penyelidikan yang dilakukan yakni dengan mencari informasi di sekitar apakah sudah ada yang terjangkit kembali atau tidak.

Namun pihaknya belum menemukan kasus serupa ditempat lain.

Mengingat saat ini sudah ada sapi terjangkit LSD, kemudian waktu Iduladha sudah dekat dan lalulintas ternak semakin tinggi, masyarakat diharapkan menjaga kebersihan.

"Mengingat penularan melalui media bisa lewat lalat, nyamuk atau kontak langsung. Sehingga kebersihan jadi hal utama jangan sampai penularan lewat vektor tadi," katanya.

Selain itu ia juga berharap untuk lalu lintas ternak yang melewati Kabupaten Serang bisa sesuai aturan berlaku.

"Seperti Jakarta harus ada rekomendasi pemasukan dan pengeluaran dan dilengkapi surat keterangan hewan atau sertifikat veteriner," tuturnya. ***

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x