Lebak Darurat Kekeringan, Begini Reaksi Warga saat Datang Bantuan Air Bersih

- 7 September 2023, 06:52 WIB
Warga Lebak yang antre saat menerima bantuan air bersih dari Pemkab Lebak.
Warga Lebak yang antre saat menerima bantuan air bersih dari Pemkab Lebak. /Kabar Banten/Nana Djumhana/

KABAR BANTEN - Lebak sudah ditetapkan sebagai darurat kekeringan. Akibat kemarau panjang warga Lebak kesulitan memeroleh pasokan air bersih, sehingga  saat bantuan air bersih datang  warga pun menyerbu truk tangki pembawa air bersih tersebut.

Hal itu terpantau di Desa Cibuah, Kecamatan Warunggunung Kabupaten Lebak . Dimana  waarga  terlihat menghampiri truk bantuan air bersih dari Pemkab Lebak.

Saat mobil tangki air tiba  warga beramai-ramai mendatangi  dengan  membawa jeriken, galon, atau ember untuk menampung air tersebut .

Wadah penampung air itu dikumpulkan di dekat truk tangki. Mereka menunggu distribusi air karena sumur di rumahnya sudah kering tidak mengeluarkan air.

Baca Juga: Dampak El Nino, 1.809 Hektar Sawah di Kabupaten Pandeglang Kekeringan

Tidak jauh dari lokasi distribusi air, terdapat lahan pertanian warga. Di sana terdapat sumur untuk irigasi sawah. Air di sumur ini juga sudah menyusut bahkan berwarna keruh.

Seorang warga bernama  Apendi mengatakan, kekeringan  sudah terjadi selama 3 bulan. Selama itu pula sumur di depan rumahnya sudah mengering tidak mengeluarkan air.

"Sudah 3 bulan (kekeringan), padahal sebelum datangnya kemarau  masih ada air walaupun cuma dapat dua ember tapi sekarang sudah tidak ada," katanya.

Baca Juga: Ketua DPRD Kabupaten Serang Sebut Penanganan Kekeringan Belum Optimal, Ini Alasannya

Apendi mengatakan,  warga punya alternatif mendapatkan air tapi harus mengantre dari pukul 03.00 WIB dini hari. Mereka mengantre mengambil air di sumur atau irigasi pertanian.

"Di sumur sawah, harus ngantre dari jam 3 subuh kalau sudah jam 7 sudah habis  tinggal sisa lumpur saja," tuturnya.

Dia meenyebut, sebenarnya masih ada sumur di jalan sepur atau jalur bekas rel kereta api, tetapi  sudah ditumbuhi rerumputan dan lang-alang, kalau ambil air kesitu khawatir ada ular.

"Sebenarnya Ada  sumur di jalan sepur (jalur bekas rel kereta api) tapi banyak rumput dan alang-alang. Kalau ambil dari sana khawatir ada ular," ucapnya.

Musim kemarau tahun ini, menurut Apendi, menjadi yang paling parah dari tahun-tahun sebelumnya. Dia mengatakan sumber air di wilayahnya sudah mengering.

"Iya ini kekeringan paling parah. Biasanya masih ada barang dua ember mah sekarang udah benar-benar kering," jelasnya.

Dia mengatakan, adanya bantuan air terus terang sangat membantu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama beberapa hari kedepannya

"Alhamdulillah tadi dapat bantuan air bersih. Sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari  beberapa  hari kedepan," katanya.

Baca Juga: Polres Serang Salurkan Tiga Tangki Air Bersih Bantu Warga Terdampak Kekeringan di Kabupaten Serang

Warga lain bernama Amnah juga mengaku terdampak kekeringan. Mesin pompa air di rumahnya hanya mengeluarkan air sedikit.

"Sudah 4 bulan (kekeringan), di rumah pake jet pump tapi harus nunggu lama baru ada air, 2 jam nunggu baru nyalain lagi dan itu tidak mencukupi airnya," kata Amnah.

Amnah bercerita dirinya bahkan harus membeli air isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air. Dia membeli satu kali air isi ulang galon.

Menurut Amnah, distribusi air ini sangat membantu warga. Warga kini memiliki simpanan air bersih.

"Alhamdulillah sangat membantu buat  mandi, mencuci dan  memasak," ujarnya.***

 

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah