"Kami melihat dengan banyaknya kasus yang ada di Kabupaten Pandeglang, tentunya ini mendorong kami untuk lebih masif dalam melakukan kegiatan pencegahan berupa sosialisasi-sosialisasi," ungkapnya.
Dikatakan Adde Rosi, pihaknya sangat merasa terpukul karena hingga saat ini angka kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Pandeglang masih tinggi.
Baca Juga: Pandeglang Darurat Kekerasan Seksual, DPRD Dorong Pemkab Galakkan Nilai Spiritual di Masyarakat
"Kami sangat terpukul dan sedih setiap kali melihat berita-berita bahwa masih banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan fisik ataupun seksual," ujarnya.
"Oleh karna itu, saat ini kami fokuskan untuk turun ke desa agar masyarakat betul-betul memahami segala bentuk kekerasan, aturan dan sanksinya apa saja yang akan diterapkan apa bila terjadi tindakan tersebut," sambungnya.
Baca Juga: Kasus Asusila 2023 Tinggi, Kabupaten Pandeglang Disebut Darurat Kekerasan Seksual
Adde Rosi berharap, dengan dilakukannya intervensi secara imparsial dari hulu hingga ke hilir melalui kegiatan Saba Desa dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang.
"Saya berharap kejadian-kejadian yang selama ini terjadi bisa kita antisipasi secara imparsial dan angkanya bisa terus kita tekan," ucapnya.***