Tekan Angka Kekerasan, P2TP2A Banten Lakukan Intervensi hingga ke Tingkat Desa di Kabupaten Pandeglang

- 7 September 2023, 17:44 WIB
Ketua P2TP2A Banten Adde Rosi Khoerunnisa melakukan advokasi penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga tingkat desa di Kabupaten Pandeglang, Kamis 7 September 2023.
Ketua P2TP2A Banten Adde Rosi Khoerunnisa melakukan advokasi penurunan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak hingga tingkat desa di Kabupaten Pandeglang, Kamis 7 September 2023. /Kabar Banten/Aldo Marantika

KABAR BANTEN - guna menekan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten melakukan intervensi hingga ke tingkat Desa.

 

Hal tersebut terungkap saat Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Provinsi Banten, melakukan kegiatan Saba Desa, di Kampung Saluyu, Desa Tanagara, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Kamis 7 September 2023.

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Banten Adde Rosi Khoerunnisa mengatakan, kegiatan Saba Desa ini bertujuan untuk advokasi penurunan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak dari tingkat terbawah yaitu keluarga.

"Saba Desa ini adalah kegiatan sosialisasi atau mengadvokasi pencegahan kekerasan, baik itu kekerasan fisik, sikis ataupun seksual yang disampaikan oleh kita kepada masyarakat," kata Adde Rosi.

Menurut Adde Rosi, lewat kegiatan ini pihaknya mencoba untuk mengadvokasi masyarakat untuk bersama-sama mencegah dan menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, serta mendorong masyarakat untuk berani speak up apabila melihat atau mengalami tindakan kekerasan.

 

"Kami melihat dengan banyaknya kasus yang ada di Kabupaten Pandeglang, tentunya ini mendorong kami untuk lebih masif dalam melakukan kegiatan pencegahan berupa sosialisasi-sosialisasi," ungkapnya.

Dikatakan Adde Rosi, pihaknya sangat merasa terpukul karena hingga saat ini angka kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Pandeglang masih tinggi.

Baca Juga: Pandeglang Darurat Kekerasan Seksual, DPRD Dorong Pemkab Galakkan Nilai Spiritual di Masyarakat

"Kami sangat terpukul dan sedih setiap kali melihat berita-berita bahwa masih banyak perempuan dan anak yang menjadi korban kekerasan fisik ataupun seksual," ujarnya.

"Oleh karna itu, saat ini kami fokuskan untuk turun ke desa agar masyarakat betul-betul memahami segala bentuk kekerasan, aturan dan sanksinya apa saja yang akan diterapkan apa bila terjadi tindakan tersebut," sambungnya.

 

Baca Juga: Kasus Asusila 2023 Tinggi, Kabupaten Pandeglang Disebut Darurat Kekerasan Seksual

Adde Rosi berharap, dengan dilakukannya intervensi secara imparsial dari hulu hingga ke hilir melalui kegiatan Saba Desa dapat menekan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Pandeglang.

"Saya berharap kejadian-kejadian yang selama ini terjadi bisa kita antisipasi secara imparsial dan angkanya bisa terus kita tekan," ucapnya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah