Tersebar di 27 Titik di Kota Serang, 3.408 Jiwa Terdampak Kekeringan

- 9 September 2023, 12:13 WIB
Kalaksa BPBD Kota Serang menyebutkan bahwa sejumlah wilayah di Kota Serang terdampak kekeringan dan ribuan jiwa kesulitan mendapatkan air bersih.
Kalaksa BPBD Kota Serang menyebutkan bahwa sejumlah wilayah di Kota Serang terdampak kekeringan dan ribuan jiwa kesulitan mendapatkan air bersih. /Kabar Banten /Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sebanyak 3.408 jiwa, dari 2.308 kepala keluarga (KK) di Kota Serang terdampak kekeringan akibat fenomena el nino yang terjadi di Indonesia.

 

Bahkan, saat lokasi kekeringan semakin meluas, tercatat ada 27 titik wilayah, khususnya di Kecamatan Kasemen Kota Serang yang krisis air bersih.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang, Diat Hermawan mengatakan, sejak Agustus 2023 hingga saat ini, BPBD telah mendistribusikan air bersih di 27 titik di Kota Serang.

Dengan total atau jumlah air yang terdistribusi sebanyak 150.000 liter air bersih.

"Total yang terdampak kekeringan ada sekitar 3.408 jiwa dan 2.308 kepala keluarga, yang tersebar di beberapa wilayah kecamatan, terutama Kasemen. Pengiriman air yang sudah kami distribusikan di 27 titik sebanyak 150.000 liter," katanya.

 

Dari 27 titik wilayah yang terdampak kekeringan, dikatakan dia, paling banyak berada di Kecamatan Kasemen.

Seperti di Kelurahan Kilasah, Margaluyu, Mesjid Priyai, Terumbu, dan Kelurahan Bendung.

"Kemudian, Kelurahan Sawah Luhur. Memang rata-rata, yang kekeringan paling banyak ada di Kecamatan Kasemen," ujarnya.

Selanjutnya, kata Diat, di Kelurahan Cibendung, Kecamatan Taktakan sebanyak 342 jiwa dari 120 kepala keluarga yang terdampak kekeringan.

Baca Juga: Sediakan Air Bersih, Kapolda Banten dan Kapolres Serang Kota Resmikan Sumur Bor di Kecamatan Kasemen

Termasuk di Kecamatan Walantaka, Kelurahan Teritih, khususnya Komplek Persada Banten di dua blok perumahan, sebanyak 450 kepala keluarga atau sekitar 600 rumah yang terdampak.

"Kalau totalnya, ada sekitar 1.231 rumah yang terdampak. Untuk di Kecamatan Walantaka dan Taktakan, saat ini berdasarkan data baru satu kelurahan yang mengalami kondisi kekeringan atau krisis air bersih. Kami distribusikan air 10 ribu liter, dan lima ribu liter di Taktakan," tuturnya.

Maka dari itu, BPBD Kota Serang mengajukan surat status siaga darurat kepada Pemerintah Kota Serang, karena titik atau lokasi kekeringan saat ini semakin meluas.

"Saya sudah bersurat ke pak wali terkait status kebencanaan kekeringan sekarang. Tapi masih menunggu arahan dari beliau, jadi sementara statusnya menuju siaga darurat," ucapnya.

 

Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin mengatakan, saat ini Pemkot Serang masih mengkaji mengenai status kedaruratan kekeringan di Kota Serang.

Baca Juga: Tercatat 10 Titik Alami Kekeringan, Kecamatan Kasemen Krisis Air Bersih

Meski, fakta di lapangan titik krisis air telah meluas, namun untuk menentukan status kesigaan memiliki proses dan tahapan, serta pembahasan bersama.

"Kami masih mengakaji, tapi tentu karena ini menyangkut kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Kami menekankan kepada dinas terkait untuk memberikan bantuan air bersih, sebagai tanggung jawab kami. Tentunya, kami pun fokus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," ujarnya.***

 

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah